Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas usai Lompat dari Lantai 6 Gedung Palmerah Jakbar, Diduga Bunuh Diri

Jakarta, tvonenews.com - Seorang pria tanpa identitas tewas pasca terjatuh dari lantai enam salah satu gedung di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, diduga lakukan bunuh diri.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan korban meninggal setelah lompat dari gedung.

"Korban Mr X diduga korban meninggal dunia diduga dikarenakan bunuh diri lompat dari lantai 6 gedung," ucap Ade Ary saat dikonfirmasi, Senin (5/8/2024).

Ade Ary mengungkap bahwa peristiwa ini terjadi pada kemarin pagi. Korban ditemukan tergeletak di aspal dengan kondisi sudah tidak bernyawa.

"Saksi memberikan informasi bahwa ada seorang laki-laki yang tidak dikenal sedang tergeletak. Kemudian saksi sekuriti langsung mengecek ke lokasi ternyata benar bahwa ada seorang laki-laki yang tergeletak dan sudah tidak bernyawa lagi," tutur Ade Ary.

Lebih jauh, Eks Kapolres Metro Jakarta Selatan itu menyebut bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.

Namun, tampak sejumlah luka serius diderita pada tubuhnya. Hal ini disebabkan lantaran tubuhnya menghantam aspal usai diduga terjun dari lantai enam gedung.

Adapun dugaan kasus bunuh diri ini sedang ditangani Polsek Palmerah.

"Setelah melakukan pengecekan awal tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Luka kaki sebelah kiri patah, wajah remuk terhantam aspal, dada lebam," terang dia.

Selanjutnya, Ade Ary mengingatkan terkait pencegahan bunuh diri. Menurut dia, niat menghilangkan nyawa sendiri bisa teratasi dengan baik selama keluarga dan teman ikut peduli untuk membantu serta mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi orang tersebut.

"Dukungan bisa membawa pengaruh positif pada kesehatan mental seseorang, sehingga orang yang berisiko bunuh diri menjadi lebih bahagia dan kuat menjalani hari-harinya," tutur Ade Ary.

Selain itu, kata Ade Ary, dengan mengetahui tanda seseorang ingin bunuh diri, langkah pencegahan bunuh diri bisa dilakukan.

Apabila ada masalah, warga diminta berkonsultasi ke psikiater guna mendapat pertolongan dan penanganan yang tepat. (rpi/iwh)