- Tim tvOne/M Bagas
Siasat KIM Plus Beredar di Pilkada Jakarta Bikin Anies Baswedan Terancam, Pakar Komunikasi Soroti Rayuan Gerindra
Jakarta, tvOnenews.com - Pakar komunikasi, Anthony Leong menyoroti siasat terbentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus) beredar di Pilkada Jakarta, ternyata bisa menggerus dukungan terhadap Anies Baswedan.
Dia mengatakan adanya rayuan dari Gerindra kepada partai politik lain pada kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Anthony Leong menyebut langkah ini bisa jadi sebagai upaya untuk membendung Anies Baswedan di Jakarta.
"KIM Plus bisa jadi strategi politik untuk menghalangi Anies Baswedan. KIM sedang merayu partai-partai di luar seperti PKB, Nasdem, dan PKS untuk bergabung dalam poros KIM Plus. Selanjutnya mencari figur kuat seperti Ridwan Kamil yang berpotensi menang di Jawa Barat untuk bertarung di Jakarta," ujar Anthony dalam keterangan yang diterima, Selasa (6/8/2024).
Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) itu mengingatkan bahwa jika poros KIM Plus terbentuk, Anies Baswedan bisa terancam.
"Jika NasDem, PKB, dan PKS bergabung ke KIM Plus, Anies akan menghadapi lawan seimbang yaitu Ridwan Kamil, dan bisa berpotensi gagal maju di Pilkada Jakarta juga. Pasalnya, PDIP yang tersisa tidak bisa mengajukan calonnya sendiri," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengumumkan rencana pembentukan Koalisi KIM Plus di Jakarta. Langkah ini diprediksi akan menghasilkan dua pasangan calon yang mengancam Anies Baswedan.
Menurut Anthony, prediksi Sufmi Dasco Ahmad tentang adanya dua pasangan calon dalam Pilkada Jakarta belum tentu mengarah pada pertarungan antara Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.
"Dua pasangan calon yang dimaksud bisa jadi Ridwan Kamil melawan calon independen. Saat ini, calon independen dinyatakan lolos administrasi dan tinggal menunggu verifikasi faktual oleh KPU Jakarta. Jika ini lolos, menarik untuk melihat apakah itu yang dimaksud oleh Komandan Sufmi Dasco," tegas Anthony.
Lebih lanjut, Anthony menyoroti manuver PKS di Pilkada Sumut yang mendukung menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, sebagai langkah untuk meyakinkan Gerindra bahwa PKS bukanlah musuh, melainkan teman koalisi.
"PKS berkorban tidak mendukung inkumben Edi Rahmayadi demi meyakinkan Gerindra untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan mendatang," ujarnya.
Anthony juga menambahkan bahwa PKS bisa melakukan manuver politik serupa di Jakarta untuk meyakinkan Gerindra kembali.
"PKS mungkin saja bergabung ke poros KIM Plus, mendukung Ridwan Kamil, dan menyodorkan Sohibul Iman sebagai wakilnya. Jika 'Political Settlement' ini terjadi, Anies Baswedan berpotensi gagal maju di Pilkada Jakarta karena PDIP tidak memenuhi syarat jumlah kursinya," tambahnya.(ant/lgn)