- Syifa Aulia/tvOnenews.com
Ikut Komentari Persoalan PKB-PBNU, Waketum PKB Sebut Kader NasDem Gus Choi Nol Etika
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyoroti pernyataan kader Partai NasDem Effendi Choirie alias Gus Choi yang mengomentari persoalan antara PKB dan PBNU.
Jazilul menyebut pernyataan Gus Choi terhadap PKB nol etika. Dia mengatakan pernyataan Gus Choi yang menyebut PKB ada hubungannya dengan PBNU keliru.
“Ya itu pernyataannya nol. Nol etika, nol pemahaman terhadap konstitusi, PKB dan PBNU itu enggak ada hubungannya,” ujar Jazilul di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024).
Wakil Ketua MPR RI itu menjelaskan PKB dan PBNU diatur oleh undang-undang yang berbeda. Hal itu yang membuat PKB dan PBNU tak memiliki kaitan.
“Diatur Undang-Undang Parpol dan diatur Undang-Undang Ormas (organisasi masyarakat). Biarlah nanti NasDem lah yang menerbitkan, karena Gus Choi kan karena NasDem,” jelasnya.
Jazilul berpendapat Gue Choi seharusnya menolak undangan dari PBNU. Selain itu, Gus Choi juga tidak seharusnya ikut campur urusan partai politik lain.
“Ya kan beda partai itu. Ngapain ngomentari partai orang lain. Yang kedua, diundang oleh sesuatu yang ilegal untuk apa,” kata Jazilul.
“Ya makanya nol, secara etika nol. Kehadirannya itu menghadiri sesuatu yang ilegal. Mestinya enggak usah kita tanggapi. Tertibkan aja, NasDem yang menertibkan,” tambahnya.
Sebelumnya, Gus Choi mengatakan PKB bisa lahir menjadi partai politik berkat PBNU dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
“Saya katakan PKB tidak ada tanpa NU, PKB tidak ada tanpa Gus Dur. Jadi kesimpulannya PKB tidak akan pernah ada tanpa Gus Dur dan NU atau PBNU, konkretnya begitu,” ujar Gus Choi di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).
Selain itu, dia mengatakan PKB juga bisa menjadi parpol besar seperti sekarang karena mendapat dukungan dari PBNU.
“Kalau ada partai dari NU, dari kalangan NU yang tidak disupport oleh PBNU, apakah bisa ada? Apakah bisa besar? Saya yakin tidak,” ungkapnya.
Dia mengatakan kehadiran PKB sebagai partai politik (parpol) tetap memiliki keterkaitan dengan NU. Sebab, PKB lahir dan didirikan oleh PBNU.
“Jadi saudara-saudara berarti kehadiran PKB yang ada sekarang ini tetap terkait dengan NU. Nah, NU sebagai pendiri, dengan tadi yang saya jelaskan tadi maka kesimpulannya yang mendirikan PKB berarti NU, berarti PBNU yang merepresentasikan warga NU,” ujar Gus Choi.
Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa PBNU mempunyai hak untuk melakukan evaluasi terhadap PKB.
“Maka dengan demikian NU atau PBNU punya hak untuk mengevaluasi perjalanan PKB. Punya hak untuk mengoreksi, bukan ikut campur, bukan ikut campur, karena memang sejarahnya begitu. Punya hak evaluasi, koreksi, atau menata ulang,” ungkapnya.
Diketahui, Gus Choi diundang oleh PBNU ke rapat pleno karena pernah menjadi bagian dari sejarah hubungan PKB-PBNU. Dia pernah menjadi kader PKB dan berada du PBNU.
Selain itu, Gus Choi juga pernah menjadi Ketua Muktamar Luar Biasa PKB saat perebutan kursi ketua umum PKB.
Gus Choi berada di kubu Presiden ke-4 RI yang juga eks Ketua Umum PKB, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
PBNU mengundang Gus Choi untuk mendalami kembali hubungan antara PKB dengan PBNU. (saa/muu)