Kolase Saka Tatal, ritual sumpah pocong dan Iptu Rudiana.
Sumber :
  • Istimewa

Rudiana Tak Hadiri Sumpah Pocong, Ahli Metafisika Sebut Ritual Sakral Ini Bisa Berakibat Fatal hingga Sebabkan Kematian

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 06:02 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Iptu Rudiana tengah menjadi sorotan publik, lantaran dirinya tak menghadiri ritual sumpah pocong pada, Jumat (9/8/2024) kemarin.

Ahli metafisika Kirama Wijaya ikut buka suara terkait Saka Tatal yang melakukan sumpah pocong.

Kepada tvOne, Kirama mengatakan bahwa sejujurnya dirinya menyayangkan masyarakat saat ini begitu mudah mengucapkan sumpah.

Sebab, sumpah pocong merupakan sumpah yang sangat sakral, bahkan bisa sangat berakibat fatal.

“Saya sangat menyayangkan masyarakat sekarang ini mudah banget untuk bersumpah. Saya pribadi sih nggak berani untuk gampang bersumpah,” kata Kirama Wijaya, ahli metafisika.

Menurutnya, Kirama mengatakan bahwa sumpah pocong merupakan proses yang menegangkan. 

Sumpah pocong ini sebagai pembuktian untuk menegaskan kebenaran.

“Biasanya (sumpah pocong) gini ‘Demi Allah saya bersumpah atas yang dituduhkan’. Dalam proses metafisika ini sangat sakral sekali, menegangkan,” katanya.

Dikatakan bahwa apabila seseorang itu tidak terbukti bersalah, maka prosesnya berjalan lancar begitu pun sebaliknya.

“Sehingga kalau yang dia tidak mengakui atau tidak berbuat lancar-lancar aja,” ujar Kirama Wijaya. 

Menurutnya, pada zaman dahulu ada efek yang sangat fatal bagi orang yang mengikuti ritual sumpah pocong tersebut.

"Ada sangat fatal sekali, bahkan bisa mengakibatkan kematian, itu yang fatal," katanya.

Selain kematian, sumpah pocong ini juga digandrungi (diiringi) dengan kutukan-kutukan luar biasa.

"Misalnya jadi kena musibah, kecelakaan dan sebagainya," tambahnya.

Menurutnya, sumpah pocong yang dilakukan Saka Tatal dan Iptu Rudiana sangat berbahaya.

"Ini akan berbahaya sekali jika memang benar-benar si pelakunya melakukan. Karena saya lihat dari profesi yang sakral ini dan masyarakat menunggu sekali proses ini. Tujuannya pertama fitnah, nah yang saya khawatir dari fitnah ini adalah ke arah penzaliman. Justru yang sangat fatal ini adalah dizalimi ini," tuturnya.

Menurut Kirama, seharusnya jika salah satu pihak tidak merasa bersalah harusnya bisa menghadiri dan menjalani ritual sumpah pocong tersebut.

"Seharusnya, kalau yang memang kebenarannya jujur ya datang saja tidak ada masalah kalau memang benar, seharusnya," katanya.

Dalam proses ritual sumpah pocong ini ada dua pihak yang tertuduh dan menuduh. Nantinya akan terlihat hasil dari sumpah pocong tersebut di kemudian hari.

"Mungkin sekarang tidak terlihat, tapi nanti iya (azab) di kemudian hari. Tapi balik lagi kalau mereka 'pemain' mungkin tidak akan efektif terlihatnya," katanya.

Sebelumnya, Iptu Rudiana menyatakan siap sumpah pocong saat bertemu dengan Hotman Paris di Cirebon pada Selasa (30/7/2024) lalu.

Iptu Rudiana mau menjalani sumpah pocong untuk membuktikan tudingan warganet yang menyebut jika anaknya Muhammad Rizky Rudiana alias Eky masih hidup.

"Saya sumpah pocong mau, sumpah apapun mau. Artinya (intinya) yang meninggal adalah anak saya. anak yang saya didik dari kecil, yang saya rawat dari kecil Muhammad Rizky Rudiana," beber Rudiana beberapa waktu lalu.

"Demi Allah, tujuh turunan saya mati semua kalau saya mau," tegas Rudiana.

Menurutnya, tudingan tersebut tidaklah berdasar dan malah menambah luka batinnya, yang telah kehilangan Eky 8 tahun lalu.(muu)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
43:11
04:17
01:49
02:45
04:20
Viral