- Antara
PKS Keteteran Usung Anies dan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Kini Pilih Komunikasi dengan KIM
Jakarta, tvOnenews.com - Partai Keadilan Sosial (PKS) siapkan opsi membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
Hal tersebut harus dilakukan, sebab hingga saat ini PKS hanya seorang diri yang memberikan SK Rekomendasi atau dukungan pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta.
"Salah satu opsinya adalah kita membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju. Sampai tahapan, mengkaji, membahas opsi alternatif ketika pasangan AMAN (Anies-Sohibul Iman) ini tidak bisa berlayar, karena kekurangan kursi," ujar Jubir PKS Muhammad Kholid, Sabtu (10/8/2024).
"Karena hingga detik ini kami masih hanya mengantongi SK rekomendasi dari PKS," sambungnya.
Kholid menjelaskan, meski menjadi Partai pemenang di Jakarta, namun, PKS hanya mengatongi 18 kursi, sebab untuk mengusung calon yang akan bertanding harus memiliki 22 kursi di DPRD.
"Tentu sebagai parpol ketika kita belum memenuhi kursi tadi. Kandidat yang kita usung tidak bisa berlayar hingga saat ini," jelasnya.
Maka dari itu, Kholid menuturkan, pihaknya akan melakukan opsi lain, yakni untuk berkomunikasi dengan KIM.
"Tapi ketika tenggat waktu 4 Agustus itu sudah lewat maka opsi kedua inilah yang akan kita kaji, kita bahas dan kita perdalam. Itulah kemudian pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju," tandasnya.
Sekadar informasi, PKB hingga saat ini belum dipastikan untuk dapat mengeluarkan dukungan untuk mendukung pasangan Anies dan Sohibul Iman.
Waketum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, partainya masih dalam proses pertimbangan untuk dapat mengeluarkan dukungan terhadap pasangan tersebut.
"Masih banyak pertimbangan-pertimbangan dan belum sampai pada tahap kesimpulan. DPW PKB DKI juga perlu kita ajak bicara. Apa yang sudah menjadi usulan dan keputusan DPW DKI juga harus kita pertimbangkan," katanya Rabu (7/8/2024).
Jazilul mengungkapkan, bahwa saat PKS memutuskan untuk mengirimkan Sohibul Iman untuk dampingi Anies sebagai Cawagub, terdapat beberapa kader dari PKB yang merasa keberatan.
"Munculnya wacana-wacana lain, tentu kami juga akan melihat sampai di mana wacana itu berkembang dan sampai di mana keputusannya. Ketika PKS misalkan, mengusulkan Pak Sohibul Iman, beberapa teman dari PKB juga keberatan," ungkapnya.
Hal serupa juga dengan NasDem. Dimana saat ini putusan dukungan terhadap pasangan AMAN belum dikeluarkan.
Bahkan, Bendahara Umum (Bendum) NasDem Ahmad Sahroni pernah menyebut bahwa dukungan untuk Anies bisa saja dicopot. Sebab, politik memiliki sifat yang dinamis dan mudah berubah tergantung dengan situasi dan kondisi.
"Itu sangat dinamis, jangan salah. Oke, yang udah ditetapin misalnya. Belum tentu juga yang ditetapin, oke, akan daftar. Karena politik itu sangat dinamis. Lu boleh megang rekomendasi, tahu-tahu rekomendasi dibatalin, who know?" katanya, Rabu (31/7). (aha/dpi)