- Istimewa
Wejangan Said Aqil Kisruh PKB dan PBNU: Hadapi Sebagai Cambuk, Makin Dikritik Makin Kuat
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode masa khidmat 2010-2021 Said Aqil Siroj meminta seluruh kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menjadikan serangan, kritikan, dan penggerogotan yang terjadi hari ini sebagai cambuk atau jamu.
Pahit memang tapi menyehatkan. Semakin PBNU mengkritik PKB, maka semakin sehat dan kuat.
"Jadikan apa yang dihadapi hari ini sebagai cambuk. Jadikan sebagai jamu, pahit, tidak apa-apa asal sembuh. Semakin mereka mengkritik PKB, PKB semakin sehat dah kuat," ujarnya dalam Istigosah Kubro yang digelar DPC PKB Bandung, dikutip Minggu (11/8).
Anggota tim lima pendirian PKB itu berkata, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin semakin maju, bahkan berhasil memperoleh kursi di tingkat pusat bertambah, dari 58 kursi menjadi 68 kursi.
"Itu semua berkat Muhaimin, dan temen-teman PKB di pusat dan daerah," kata Said.
Said menyaksikan sendiri bagaimana PKB Bandung solid dan jaya. Itu terjadi karena adanya kekompakan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB.
"Tanpa kekompakan antara NU dan PKB, tidak mungkin sukses," tegas Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon.
Mutasyar PBNU masa khidmad 2022-2027 bercerita bahwa ia termasuk tim lima pendiri PKB. Tim lima bertugas membuat konsep PKB. Baik muqadimah maupun AD/ART.
"Dari lima orang anggota tim lima, tiga orang telah meninggal dunia, dan dua orang masih hidup. Yakni, saya dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Tiga orang yang telah berpulang, bapak Rozi Munir, bapak Ahmad Bagdja, dan bapak Mustopa Zuhad," kata Kiai Said.
Kiai Said menambah, lambat laun langkah PKB semakin mantap. Semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat.
"Alhamdulillah berkat kerja keras Gus Muhaimin dan seluruh kader PKB dari tingkat pusat maupun daerah," tutup dia. (agr/dpi)