- Kolase tvOnenews.com
Sama Sekali Tak Ada Takutnya, Jenderal Pensiunan Polisi ini Yakin Iptu Rudiana Otak Utama yang Rekayasa Kasus Vina Cirebon: Dia itu…
tvOnenews.com - Jenderal pensiunan polisi ini yakin Iptu Rudiana otak utama yang rekayasa kasus Vina Cirebon.
Kasus kematian Vina Cirebon dan kekasihnya, Eky pada 2016 silam semakin berbuntut panjang.
Pengungkapan kasus Vina bak kisah yang tak berujung.
Sudah delapan tahun berlalu, namun hingga saat ini kasus Vina belum juga terungkap secara tuntas.
Kasus kematian Vina Cirebon dan Eky turut mendapat perhatian dari mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno. Seperti apa? Simak artikelnya berikut ini.
Mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno dan Iptu Rudiana. Sumber: kolase tvOnenews.com
Iptu Rudiana kini tengah menjadi sorotan dalam kasus kematian Vina dan Eky,
Ayah Eky disorot lantaran salah satu saksi kunci Dede menyebut bahwa kesaksiannya pada 2016 adalah arahan dari Iptu Rudiana dan Aep.
Mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno juga menyoroti gelagat Iptu Rudiana dalam kasus Vina.
Oegroseno blak-blakan menyebut bahwa rangkaian cerita kasus Vina adalah rekayasa dari Iptu Rudiana.
Hal ini berdasarkan pengamatannya sejak awal kasus ini mencuat.
Oegroseno mengatakan sebagai seorang ayah, seharusnya Iptu Rudiana mencari pelaku pembunuhan anaknya sampai tuntas.
"Kalau saya amati dari awal, rekam jejak dia diawal, bahwa dia menerima kematian anaknya. Kemudian dia tidak akan menuntut, karena mungkin ada keterlibatan pejabat tinggi dan sebagainya," ungkap Oegroseno dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Uya Kuya TV.
“Dari situ profesionalisme dia sebagai anggota Polri dan tanggung jawab sebagai ayah sangat berbeda sekali,” sambungnya.
Iptu Rudiana, ayah Eky. Sumber: kolase tvOnenews.com
Lebih lanjut, Oegroseno mempertanyakan perannya dalam kasus Vina.
Sebagaimana diketahui, Iptu Rudiana merupakan orang yang pertama kali melaporkan kasus kematian anaknya dan Vina Cirebon.
Saat peristiwa tragis itu terjadi, Rudiana menjabat sebagai Kanit Narkoba Polresta Cirebon.
“Yang dia lakukan hal-hal yang bertentangan pekerjaan mulia dia sebagai Bhayangkara. Seperti contoh, peristiwa tanggal 27 Agustus 2016, dia sudah mengambil langkah sendiri dengan timnya sendiri dari bagian reserse narkotik," ujar Oegroseno.
"Seharusnya tidak bisa dilakukan hal seperti itu karena yang menangani adalah reserse bagian umum," terangnya.
Lebih lanjut, Oegroseno merasa ada yang janggal dalam pelaporan kasus Vina.
Sebab kala itu, Iptu Rudiana baru melaporkan empat hari setelah kejadian.
Dia juga menyebut bahwa Ayah Eky itu seolah yang paling mengetahui peristiwa naas tersebut.
Iptu Rudiana diketahui melaporkan kasus kematian Vina dan Eky pada 31 Agustus 2016 atau empat hari setelah peristiwa di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, 27 Agustus 2016.
"Waktu pelaporan, dia bisa bercerita seperti itu, sepertinya dia yang mengetahui sendiri peristiwanya. Jadi sangat aneh bagi saya dengan perkembangan cerita sampai saat ini," tuturnya.
Oegroseno sangat meyakini bahwa kasus Vina merupakan rekayasa dari Iptu Rudiana.
“Seluruhnya adalah otaknya Iptu Rudiana. Cerita selama ini adalah direkayasa Iptu Rudiana sendiri. Saya yakin 100% dari awal ini jelas mengarang cerita,” ujar Oegroseno terkait keterlibatan Iptu Rudiana dalam kasus kematian Vina Cirebon dan Eky. (hnf)