- Istimewa
Haidar Alwi : Citra Positif Polri Jauh Lebih Baik Dibanding Sentimen Medsos
Jakarta, tvOnenews.com - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menanggapi penilaian negatif sejumlah pihak terkait citra Polri.
Menurutnya citra Polri yang sesungguhnya jauh lebih baik dari apa yang diviralkan di media sosial.
Sebab, kata Haidar yang diviralkan di media sosial cenderung pada hal-hal negatif yang berkaitan dengan ulah oknum maupun pernyataan pihak-pihak tertentu.
Sedangkan prestasi Polri tidak mendapatkan atensi atau diabaikan begitu saja.
Haidar menilai hal itu terjadi karena masyarakat lebih suka melihat satu kekurangan dibandingkan seribu prestasi.
"Penilaian negatif terhadap Polri lahir dari mereka yang berasumsi berdasarkan apa yang viral di medsos. Dan mayoritas yang viral itu adalah negatif. Sementara positifnya dikesampingkan. Padahal, dalam angka dan fakta, citra Polri jauh lebih baik dari di medsos. Akurat mana asumsi sebelah mata atau angka dan fakta?," kata Haidar, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Ia menjelaskan dalam angka dan fakta, citra Polri di masyarakat semakin baik sesuai dengan sejumlah hasil lembaga survei baru-baru ini.
Bahkan, Polri menjadi salah satu lembaga negara dengan citra positif tertinggi setelah TNI.
Polri mengungguli Kejaksaan, Mahkamah Agung, KPK, Mahkamah Konstitusi, DPR dan DPD RI.
"Ini membuktikan bahwa meski digoyang dan diserang dari manapun, Polri tetap bekerja dengan baik dan semakin dipercaya oleh masyarakat," ungkapnya.
Haidar memandang serangan terhadap Polri tidak hanya datang dari luar seperti haters dan pihak-pihak yang tidak puas karena kalah dalam kasus tertentu.
Akan tetapi juga serangan yang datang dari dalam institusi Polri itu sendiri.
"Bukan ulah oknum nakal, bukan. Tapi saya menengarai ada upaya merusak citra Polri. Gegabahnya, upaya ini dilakukan secara terbuka. Tujuannya mengincar kursi Kapolri untuk menggantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ini keliru karena menjadi duri dalam daging," jelasnya.
Oleh karena itu, Haidar meminta Polri agar tetap solid bersaing secara sehat dan menjaga nama baik institusi.
Mengingat, tantangan yang dihadapi Polri saat ini maupun di masa depan akan semakin berat.
"Sulit untuk memenangkan pertarungan di luar jika pada saat yang bersamaan harus menghadapi pertarungan dari dalam," kata R Haidar Alwi.
Di samping itu, masyarakat diharapkan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu dan narasi-narasi yang bernada negatif terkait Polri.
"Penilaian yang sehat adalah penilaian yang bukan berdasarkan kebencian dan hanya dari satu sisi semata. Cek dulu dari dua sisi, positif dan negatif. Bandingkan dengan data dan fakta. Itu baru masyarakat modern yang cerdas," pungkasnya. (raa)