Dokter PPDS Anestesi Undip ditemukan tewas bunuh diri.
Sumber :
  • Istimewa

Dokter Muda PPDS Anestesi Undip Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Kamar Kosnya, Polisi: Posisinya Miring Seperti...

Kamis, 15 Agustus 2024 - 09:42 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Dokter muda Peserta Didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Prodi Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) bunuh diri di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024) sekira pukul 23.00 WIB.

Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono mengatakan korban berinisial AR ini ditemukan sudah tidak bernyawa dalam posisi miring seperti orang sedang tertidur.

Tampak pula wajahnya yang sudah mulai kebiruan. Melihat hal itu, pihaknya pun langsung memanggil dokter.

Berdasarkan keterangan dari dokter, AR meninggal dunia karena obat yang disuntikkan sendiri ke dalam tubuhnya. 

"Obat untuk pelemas otot. Saya enggak bisa ngomong. Yang bisa ngomong dokter. Tapi obat itu seharusnya lewat infus," ujar Agus, Rabu (14/8/2024). 

Kampus Undip. Dok: Undip

Agus menuturkan orang tua dokter PPDS itu pun langsung datang ke lokasi usai mendapatkan kabar tersebut. Pihak keluarga langsung meminta korban dibawa pulang dari RSUP Dr. Kariadi tanpa diautopsi. 

"Ibunya menyadari. Tidak diautopsi dan langsung dibawa ke Tegal," terangnya. 

Ditemukannya AR dalam kondisi tak bernyawa bermula dari pacarnya yang kesulitan untuk menghubunginya. 

Kala itu pacar korban berusaha menghubungi AR tetapi tak kunjung mendapatkan balasan. 

Dia pun minta tolong kepada teman korban untuk mengeceknya. Rekan korban pun sempat mengira AR tidak berada di kamarnya.

Pasalnya, saat itu, kamar kos korban yang berada di daerah Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang terkunci dari dalam. 

"Pagi jam 7 atau jam 8 itu pacarnya telepon. Ditelepon enggak diangkat-angkat padahal berdering. Nah, minta tolong temannya itu. Temannya itu cek. Mungkin di kos-kosan Tembalang sana. Dicek ke Tembalang sana kosong. Akhirnya balik lagi ke sini,” ungkap Agus. 

Ibu kos AR mencoba membuka pintu kosan tersebut. Namun, kata Agus, hal itu tidak membuahkan hasil karena dikunci dari dalam.

“Akhirnya panggil tukang kunci dan ditemukan sudah meninggal," terangnya. 

Ketika kamar AR diperiksa, pihak kepolisian menemukan buku harian korban di kamarnya.

Di buku itu korban bercerita mengenai beratnya menjadi mahasiswa kedokteran. AR juga menyinggung urusan dengan seniornya. 

"Ibunya memang menyadari anak itu minta resign. Sudah enggak kuat. Sudah curhat sama ibunya. Satu mungkin sekolah. Kedua mungkin menghadapi seniornya. Seniornya itu perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu. Ini itu. Keras," pungkasnya. (dcz/nsi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:56
06:46
02:35
01:58
01:28
01:07
Viral