- Ìstimewa
Cover Story One : Sengitnya Pilkada Jakarta, dari Anies, RK sampai Kaesang
"Ya saya dengar komentarnya pak Sekjen PDIP, I feel You Pak Hasto," ujar Anies di Jakarta Barat, Jumat (09/08/2024).
Tetapi, Anies tak menjawab tegas perihal dugaan penjegalan itu. Ia hanya meminta publik untuk menunggu dinamika politik ke depan. Bahkan dia mengaku menjalin komunikasi dengan seluruh parpol jelang Pilkada 2024. Termasuk PDIP.
"Saya ajak semua untuk menghormati dan memantau, sehingga nanti jika ada sikap resmi itulah rujukan kita," bebernya.
PKS Sebut Duet Aman Kadaluwarsa
PKS mengungkap duet Anies Baswedan-Shohibul Iman (AMAN) pada Pilgub DKI Jakarta 2024 sudah kedaluwarsa. Hal itu mengingat masa surat keputusan (SK) untuk mengusung AMAN hanya berlaku dari 25 Juni hingga 4 Agustus 2024.
"Jadi keputusan DPP PKS sebelumnya bahwa kita rencana pertama adalah mengusung bapak Anies-Sohibul Iman dan kerangka kerja kita itu berlangsung sejak deklarasi 25 Juni sampai 4 Agustus kemarin," ujar Juru bicara PKS M Kholid dalam konferensi persnya di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (10/08/2024).
Kholid menjelaskan, hingga saat ini pun PKS belum menerima surat rekomendasi dari partai lain untuk mendukung Anies di Pilgub Jakarta. Hal itu membuat PKS tidak bisa maju sendiri, karena kurang kursi.
"Karena sampai 4 Agustus kemarin, kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi. Bahwa kita DPP PKS memiliki ijtihad opsi-opsi lainnya," ujarnya.
Oleh karena itu, PKS kini memulai komunikasi dengan partai lain untuk pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta. Adapun salah satu kelompok yang mau diajak bicara, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Salah satu opsinya adalah kita membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju sampai tahapan mengkaji, membahas opsi alternatif ketika pasangan AMAN ini tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi," ujar Kholid.
Kholid mengungkapkan, komunikasi dengan partai lain ini juga telah masuk ke dalam pembahasan musyawarah majelis syuro ke-11 PKS. Meski begitu, dia belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait calon yang akan didukung oleh partai berlambang padi dan bulan sabit itu.
"DPP PKS membahas, mengkaji, opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan," pungkasnya.