Dokter PPDS Anestesi Undip ditemukan tewas bunuh diri.
Sumber :
  • Istimewa

Polisi Bongkar Deretan Fakta soal Dokter Muda Bunuh Diri di Semarang, Ternyata Korban Itu...

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 09:56 WIB

Semarang, tvOnenews.com - Polrestabes Semarang memberikan kabar terbaru terkait kematian dokter Program Pendidikan Spesialis Dokter (PPDS) Fakultas Kedokteran Prodi Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip) berinisial AR yang diduga bunuh diri. 

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan sampai saat ini belum menemukan adanya indikasi perundungan terkait kematian dokter muda tersebut. 

Menurutnya, dari pemeriksaan yang telah dilakukan, kepolisian tak menemukan tanda-tanda korban mengalami depresi karena tertekan atau bullying.

Termasuk hasil pemeriksaan dari buku diary korban yang berisi curhatannya. 

Hanya saja, isi buku itu menceritakan keluh kesah korban menjalani pendidikan anestesi.

Pihaknya sampai saat ini belum menemukan curhatan korban yang mengarah pada bullying hingga memicu aksi bunuh diri yang selama ini dipikirkan orang. 

“Ya seperti yang kami sampaikan, di sembilan halaman itu tdk ada terkait perundungan. Hanya mengeluh kepada tuhan,” ujarnya di Polrestabes Semarang, Jumat (16/8/2024). 

Irwan mengatakan hasil visum dari RSUP Kariadi sudah keluar.

Dari pemeriksaan tim medis, tak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.

Hanya saja ditemukan luka pada punggung tangan kiri yang diduga kuat itu adalah bekas suntikan obat yang dilakukan korban sendiri. 

“Berikutnya hasil visum ditemukan perlukaaan dipunggung tangan kiri. Memang perlukaan ada tiga titik, besarannya nol koma sekian centimeter. Diduga bekas suntikan karena di lokasi ditemukan bekas suntikan. Ada sisa obat untuk memperlemah otot yang kaku menurut medis,” jelasnya. 

“Informasi sementara hasil penyelidikan memang korban ini menderita sakit di punggung. Info sementara syaraf kejepit. Hasil visum ada perlukaan ada bekas suntikan tiga di punggung tangan kiri. Dan itu kemungkinan korban menyuntik itu untuk atasi nyeri, kemungkinan premis pertamanya itu,” lanjut dia. 

Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk dengan pihak Kemenkes yang sempat mendatangi Polrestabes Semarang.

Kedatangan itu untuk tindaklanjut adanya dugaan perundungan yang berkaitan dengan kematian korban.(dcz/lkf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral