- HO-Anadolu/www.aa.com.tr
Hidayat Nur Wahid Minta Prabowo Harus Sama Tegas Seperti Sikap Jokowi Tekan Israel
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid meminta pemerintahan baru yang dipimpin Presiden terpilih Prabowo Subianto melanjutkan sikap pemerintahan Jokowi saat ini yang menolak penjajahan Israel atas bangsa Palestina.
Hal ini disampaikan dalam aksi "Bela Palestina dan Stop Penjajahan Israel" di Jakarta, Minggu (18/8/2024) yang juga dihadiri sejumlah tokoh termasuk Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin (Din Syamsuddin).
"Kami mendukung sikap pemerintah Indonesia yang menolak penjajahan Israel. Dan agar sikap yang konstitusional ini dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang," katanya.
Bahkan lebih serius lagi membela Palestina.
"Lebih kuat lagi. Lebih aktif lagi. Lebih bersemangat lagi," tegas Hidayat.
Dia juga menekankan penjajahan Israel harus dienyahkan dan dihentikan.
Israel harus dibawa ke Mahkamah Internasional untuk diadili atas kejahatan kemanusiaan yang telah mereka lakukan.
"Para pemimpinnya dihukum. Agar kejahatannya dihentikan. Agar tidak menjadi tradisi yang buruk, menghabisi peradaban dunia," jelas dia.
Hidayat menambahkan aksi yang dia bersama sederet tokoh dan massa dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) pagi ini telah dilakukan sebelumnya dan akan terus dilakukan.
Sebab, selain dari tuntutan agama, ini juga sangat terkait dengan konstitusi Indonesia, yakni tentang kemanusiaan.
Adapun aksi hari ini juga diadakan dalam rangka memperingati Hari Konstitusi Indonesia (18 Agustus 1945-2024) serta HUT ke-79 RI.
Massa yang tergabung dalam ARI-BP sudah berkumpul di area luar Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat sekitar pukul 06.00 WIB.
Mereka mengenakan busana bernuansa merah, putih serta atribut terkait Palestina seperti syal, bendera serta ikat kepala.
Kegiatan diawali dzikir bersama, diikuti pertunjukan marching band, pembacaan ayat suci Al Quran, menyanyikan bersama lagu "Indonesia Raya", pertunjukan rampak bedug, barongsai, pembacaan pembukaan UUD 1945.
Sebagai informasi tambahan, tentara Israel dilaporkan kembali membunuh 69 warga Palestina di Jalur Gaza, sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan menjadi 40.074 sejak 7 Oktober 2023.
Hal ini berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan di daerah kantong itu, Sabtu (17/8/2024).
Sebuah pernyataan kementerian menambahkan bahwa sekitar 92.537 orang lainnya telah terluka dalam serangan mematikan yang sedang berlangsung itu.
"Pasukan Israel menewaskan 69 orang dan melukai 136 lainnya dalam lima 'pembantaian' terhadap keluarga-keluarga dalam 48 jam terakhir," kata kementerian itu.
"Banyak orang masih terjebak di bahwa reruntuhan dan di jalan-jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka," tambahnya.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal mereka yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.
Lebih dari 10 bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza terbengkalai di tengah blokade yang melumpuhkan masuknya makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militer mereka di selatan kota Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.(ant/lkf)