- istimewa
Soal Pengunduran Diri Dari Wakil Bupati Indramayu, Pengamat: Lucky Hakim Khianati Kepercayaan Rakyat
Jakarta, tvOnenews.com - Keputusan mendadak Lucky Hakim untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu beberapa waktu lalu telah menjadi sorotan publik.
Apalagi, saat ini Lucky Hakim terkesan ngotot untuk ikut kembali pada kontestasi Pilkada 2024.
Pengamat Kebijakan Publik, Iradat Ismail pun secara terang-terangan menyatakan kekecewaannya.
Menurut Iradat, masyarakat Indramayu telah memberikan kepercayaan kepada Lucky dengan harapan adanya perubahan yang lebih baik di daerah tersebut.
Namun, keputusan untuk mundur secara tiba-tiba ini dirasakan sebagai bentuk pengkhianatan terhadap harapan dan kepercayaan rakyat.
"Karena berdasarkan surat pengunduran diri yang bersangkutan, alasannya sangat jelas yakni semata-mata karena tidak mampu mengemban amanah sebagai Wabup Indramayu. Kalau sudah sadar tidak mampu mengemban amanah, kenapa memaksakan diri maju kontestasi lagi?," tegasnya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Iradat juga menyoroti alasan yang disampaikan Lucky dalam surat pengunduran dirinya.
Berdasarkan surat tersebut, Lucky menyatakan bahwa tidak mampu mengemban amanah sebagai Wakil Bupati Indramayu.
Iradat mengatakan seharusnya disadari sejak awal sebelum memutuskan untuk maju dalam Pilkada.
“Warga memilih dia dengan harapan akan ada perubahan yang lebih baik di Indramayu, tetapi dengan mundurnya dia seperti ini, warga merasa dikhianati," kata Iradat.
Iradat juga menambahkan bahwa pengunduran diri Lucky Hakim mencerminkan kurangnya komitmen dan tanggung jawab dalam memegang amanah publik.
Kemunduran Lucky Hakim, lanjut Iradat, telah menjadi catatan buruk dalam perjalanan karier politiknya. Ini juga menjadi pelajaran penting bagi pejabat lain tentang betapa krusialnya menjaga amanah dan komitmen dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik.
"Jabatan publik adalah tanggung jawab besar yang tidak boleh dianggap enteng. Mundur di tengah jalan tanpa menyelesaikan tugas bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap pemimpin," tegasnya.(rpi/lgn)