- ANTARA
Alarm Bahaya di Cirebon Terungkap, Masyarakat Mesti Siap-siap Alami Kekeringan, Petani Dibuat Pusing dengan Kondisi Ini
Selain pompanisasi, Pemerintah Kabupaten Cirebon juga melakukan berbagai upaya pemulihan lahan pertanian yang terdampak kekeringan selama musim kemarau.
Langkah itu diambil agar tingkat produktivitas padi tidak anjlok, khususnya pada masa panen raya kedua 2024.
Sebelumnya pada panen raya pertama atau Mei 2024, para petani di Kabupaten Cirebon berhasil memanen padi sekitar 115.689 ton, dengan tingkat produktivitas 6,2 ton per hektare.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Cirebon Alex Suheriyawan menjelaskan upaya pemulihan ini bertujuan untuk mengurangi dampak kekeringan, yang pada tahun sebelumnya menyebabkan kerusakan signifikan pada lahan pertanian di wilayah itu.
Distan Kabupaten Cirebon mencatat bahwa total lahan yang terdampak kekeringan mencapai 1.002 hektare pada 2023, dengan 31 hektare di antaranya mengalami puso atau gagal panen, sedangkan sisanya berhasil dipulihkan berkat berbagai upaya dari pemerintah daerah tersebut.
Sektor pertanian di Kabupaten Cirebon, merupakan salah satu penyumbang utama ketahanan pangan di Jawa Barat, sehingga upaya pemulihan ini menjadi prioritas bagi pemerintah daerah.
Selain itu, untuk memastikan ketersediaan air irigasi yang memadai, Distan Cirebon selalu berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum dan tata ruang (PUTR) serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cirebon untuk memenuhi kebuutuhan air di lahan pertanian.
Distan Cirebon juga menerapkan pemantauan secara ketat terhadap distribusi air secara bergiliran, jadwal pengeringan, dan perbaikan saluran irigasi agar kebutuhan air petani tetap terpenuhi.