- Antara
Ternyata Ini Penyebab Muncul Banyak Ikan di Pantai Selatan
Jakarta, tvOnenews.com - Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur mengungkap adanya fenomena kemunculan banyak ikan berbagai jenis di pantai pesisir selatan.
Berdasarkan hasil analisa DPKHP, fenomena itu terjadi, karena faktor kemarau panjang sehingga ikan mencari tempat yang hangat.
Kepala DPKHP Ciajur Aris Haryanto mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan terkait banyaknya ikan jenis tajan dan japuh yang ditangkap nelayan cukup di pinggir pantai karena fenomena tahunan saat terjadi kemarau panjang.
"Ikan ke pinggir pantai di sepanjang pantai selatan Cianjur dan pantai selatan Jawa Barat biasa terjadi saat musim kemarau berupa jenis ikan tajan dan japuh, di mana suhu di lautan menjadi dingin sehingga ikan mencari lokasi yang hangat seperti pinggir pantai," katanya, Sabtu (31/8).
Aris menjelaskan, tidak ada kaitan banyaknya ikan yang muncul di sepanjang pesisir pantai dengan informasi gempa besar atau megathrust yang dikeluarkan BMKG.
Namun, lanjut Aris, pihaknya tetap mengimbau masyarakat khususnya nelayan untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Bahkan DPKHP sudah mengeluarkan surat imbauan bagi nelayan di pantai selatan Cianjur agar jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana, sehingga dapat melakukan langkah antisipasi termasuk melakukan evakuasi cepat.
"Kami sudah mengeluarkan surat imbauan melalui kecamatan dan desa, agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada karena bencana alam dapat terjadi setiap saat terlebih sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana alam Jabar," katanya.
Sementara, Kasubag Tata Usaha UPTD Puskewan wilayah selatan Djoena mengatakan fenomena banyaknya ikan jenis tajan dan japuh sudah terjadi sejak dua hari terakhir, karena musim kemarau panjang yang melanda dalam satu bulan terakhir.
Fenomena tersebut dapat berlangsung singkat atau lamanya sampai satu pekan, di mana ikan di tengah laut akan berkelompok mencari wilayah yang hangat seperti pantai dan sudah sering terjadi sehingga tidak membuat panik warga sekitar terutama nelayan.
"Paling lama satu pekan dan paling cepat dua hari, di mana ikan akan lari ke pantai karena suhu di tengah lautan sangat dingin karena kemarau. Ini sudah menjadi pemandangan biasa bagi warga di pesisir selatan dan tidak ada kaitan dengan tanda alam akan terjadi bencana," katanya. (ant/dpi)