Efek Anies Buat Parpol, Pemilih PKS Diisukan Hengkang, Hidayat Nur Wahid: Tidak Keberatan.
Sumber :
  • tim tvOne

Efek Anies Buat Parpol, Pemilih PKS Diisukan Hengkang, Hidayat Nur Wahid: Tidak Keberatan

Minggu, 1 September 2024 - 05:58 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Anies Baswedan tidak hanya berefek positif bagi partai yang mengusungnya di Pilpres 2024, terutama membuat elektabilitas partai meningkat. 

Namun, ada efek yang mengerikan dari Anies Baswedan, ketika dirinya membuat partai, terutama diisukan efek ini akan dirasakan PKS.

Sebab, diisukan, bila Anies Baswedan membuat partai politi, kabarnya sebagian pemilih PKS akan hengkang dan ikut Anies. 

Menyikapi Anies buat Parpol, Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengaku tak khawatir pada Anies Baswedan yang berencana mendirikan partai politik dan berpotensi menyedot para pemilih PKS.

"Saya ingin mengatakan bahwa PKS tidak ada keberatan sama sekali jika Pak Anies membuat partai politik, kita bahkan sangat mengapresiasi itu. Pemilih kami punya track record sendiri dan kami mempunyai jati diri yang sudah terbukti secara sejarah tentu saja," ujar Hidayat kepada awak media, Sabtu (31/8/2024).

Bahkan dia mengaku tak begitu yakin dengan anggapan sebagian pihak bahwa pemilih Anies dan PKS beririsan.

Selain itu, dia membandingkan, di Jakarta, pemilih Anies mencapai 2,6 juta orang, tetapi pemilih PKS hanya 1,1 juta orang.

Kemudian, pada Pileg DPRD Jakarta, Partai Nasdem dan PKB selaku partai pengusung Anies mengalami tambahan kursi 80-100 persen di Kebon Sirih.

"Sementara PKS hanya naik 2 kursi dari 16 ke 18. Belum lagi ada survei juga dari Indikator Politik ternyata pemilih PKS yang memilih PKS karena faktor Anies Baswedan hanya di bawah 10 persen. Lebih dari 90 persen pemilik PKS itu memilih PKS bukan karena siapa presidennya, tapi karena partainya," ujarnya.

Bahkan, dia menyampaikan bahwa PKS mendoakan yang terbaik untuk pilihan politik Anies itu dan menegaskan bahwa semua warga negara bebas berkumpul dan berserikat, termasuk mendirikan partai politik.

"Kita doakan beliau sukses dengan parpolnya. Bukan berarti kemudian PKS harus merajuk dan kemudian menghalangi Pak Anies," bebernya.

"Kita mempersilakan Pak Anies membuat parpol, dan semoga dengan itu Pak Anies sukses untuk membuktikan kenegarawanannya, kepiawaiannya, dan kualitas unggul yang diharapkan para pendukungnya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, buntut gagal mengikuti kontestasi di Pilkada 2024, eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan buat pergerakan mengejutkan. 

Bahkan, dikabarkan disebut-sebut tengah ancang-ancang membuat partai politik. Hal ini juga diauki Anies Baswedan dalam 'Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pilkada 2024' dikutip laman Youtube Anies Baswedan, Jumat (30/8/2024).

Anies awalnya membahas peluangnya masuk partai politik -- sebagaimana desakan banyak pihak. Namun, Anies justru mempertanyakan kondisi partai politik saat ini yang tersandera kekuasaan.

"Nah gini kalau masuk partai, pertanyaannya gini, partai mana yang tidak tersandera oleh kekuasaan? Jangankan dimasukin, mencalonkan aja terancam agak berisiko juga bagi yang mengusulan jadi ini adalah sebuah kenyataannya," beber Anies.

Kemudia, Anies menjelaskan, selama 2 tahun terakhir berkeliling Indonesia saat pilpres maupun pasca pilpres, ia melihat dan merasakan bahwa semangat perubahan semakin hari semakin membesar. 

"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ucap Anies.

Inisiator 'Indonesia Mengajar' itu tak menampik jika semangat perubahan itu membesar dan telah menjadi gerakan sosial, bukan tak mungkin akan dibentuk wadah ormas atau parpol. 

"Kita lihat sama-sama ke depan, semoga tidak lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar, menginginkan Indonesia yang lebih setara. Demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy gagasan," papar Anies.

"Ini respons saya atas situasi yang sedang terjadi saat ini," pungkasnya.

Seperti diketahui, Anies Baswedan dipastikan gagal maju dalam Pilkada Jakarta 2024 karena tiga partai yang sejak awal mengusungnya, yakni NasDem, PKB dan PKS, batal mencalonkan dirinya di Pilkada Jakarta. 

Sementara beberapa partai non-parlemen yang memberikan dukungan agar Anies maju seperti dari Partai Buruh dan Hanura, tidak cukup memenuhi ketentuan ambang batas yang disyaratkan MK, sepeninggal PKB, NasDem dan PKS. 

Bahkan, dengan PDI Perjuangan juga dikabarkan jadi salah satu partai yang akan mengusung Anies di Jakarta, juga urung mengusungnya. 

PDIP akhirnya mengusung Pramono Anung-Rano Karno. Setelah pupus harapan di Jakarta, Anies kembali diisukan akan maju di Pilkada Jawa Barat. 

Kali ini, pihak yang dikabarkan siap mengusung Anies adalah DPD PDIP Jawa Barat.

Namun, di detik-detik terakhir hari pendaftaran ke KPU, Anies lagi-lagi tidak jadi melenggang di Pilkada Jawa Barat. 

Bahkan, Anies menyatakan tidak bersedia dicalonkan di Jawa Barat. (aag)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral