- Antara
Pengamanan 3 Ring Diterapkan Saat Paus Fransiskus di Indonesia, Bakal Dijaga Paspampres hingga Sniper
Jakarta, tvOnenews.com - Tiga ring pengamanan akan diterapkan saat kedatangan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus ke Indonesia.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya TNI Agus Hariadi menjelaskan bahwa dari tiga ring tersebut, pengamanan di ring 1 akan diisi oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
"Paspampres nanti yang melekat di Ring 1, dimana keberadaan Paus berada. Untuk yang lainnya, setingkat Menteri atau setingkat eksekutif yang lainnya, itu nanti ada di Ring 2 dan Ring 3," tutur Agus Hariadi, Senin, (2/9/2024).
Agus menjelaskan, pihaknya juga menyiapkan pasukan khusus untuk mengamankan Paus. Penembak jitu juga disiagakan.
Menurut Agus, pengamanan ketat ini dilakukan karena Paus adalah tamu VVIP. Sehingga kehormatan negara dipertaruhkan dalam memberi pengamanan.
"Sesuai dengan protapnya VVIP, kita tidak berani mengambil risiko. Jadi semua ring sudah ada tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Artinya itu tadi disampaikan bahwa ini pertaruhan kehormatan negara," jelasnya.
Adapaun, Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, dijadwalkan akan melakukan kunjungannya ke Indonesia pada 3-6 September 2024.
Dalam lawatannya tersebut, Paus Fransiskus disebut-sebut ingin mengenal kehidupan beragama di Tanah Air.
Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, mengungkapkan bahwa persaudaraan lintas agama menjadi perhatian bagi Paus Fransiskus.
Oleh karena itu, Masjid Istiqlal menjadi salah satu tempat yang bakal dikunjungi oleh pemuka Katolik dunia sekaligus pemimpin Vatikan tersebut.
"Saya sering mendengar cerita mengenai ini, Paus ingin menghargai negara bangsa kita dan tentu saja komunitas lintas agama menghargai dan mendorong supaya persaudaraan seperti ini terus dirawat dan dikembangkan," kata Ignatius Suharyo di gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta Pusat, pada Rabu sore (28/8).
"Secara khusus Vatikan ingin belajar banyak mengenai Islam di Indonesia. Oleh karena itu, sering kali kalau ada acara di Vatikan, pemimpin-pemimpin Islam Indonesia banyak diundang dan diharapkan berbicara," ucap Ignatius.
Menurut Uskup Agung, ada pandangan bahwa Islam yang ada di negara-negara Timur Tengah dengan Indonesia berbeda.
"Karena Islam di Indonesia itu berbeda dibandingkan dengan Islam yang di Pakistan, atau yang di Timur Tengah, jadi itu menarik untuk saudara kita di Eropa, khususnya untuk Vatikan, yang mempunyai perhatian yang istimewa kepada komunitas agama," ungkapnya.
Ignatius kemudian mengatakan bahwa persaudaraan lintas agama memang menjadi salah satu fokus Vatikan selama ini. Sebab, di Vatikan ada Departemen Hubungan Antaragama yang setiap ada hari raya selalu mendapat sapaan dari Paus Fransiskus.
"Jadi dialog seperti itu, relasi hubungan baik seperti itu yang ingin dihargai dengan kehadiran beliau dan diperlukan," pungkasnya. (rpi/ebs)