Kolase RS Medistra dan Ketua Umum MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Muhammad Cholil Nafis.
Sumber :
  • Istimewa

Peringatan Keras untuk RS Medistra, Tegas Ketua MUI Larang Rumah Sakit Phobia Hijab Buka di Indonesia!

Selasa, 3 September 2024 - 06:03 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Muhammad Cholil Nafis alias Gus Cholil memberikan peringatan keras kepada RS Medistra Jakarta Selatan.

Gus Cholil berikan peringatan keras setelah ramai dugaan pelarangan penggunaan jilbab bagi dokter dan perawat di RS Medistra.

Kasus dugaan diskriminasi penggunaan jilbab di RS Medistra ini pertama kali diungkap oleh seorang doter spesialis bedah onkologi di media sosial.

Ia adalah dr. Diani Kartini yang mebeberkan adanya kebijakan pembatasan jilbab dalam proses rekrutmen tenaga medis di RS Medistra tempatnya bekerja.

Diani Kartini dokter yang ungkap soal larangan pemakaian hijab di RS Medistra. (IST)

Kecewa dengan kebijakan itu, Diani Kartini akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari RS Medistra sebagai dokter spesialis bedah onkologi.

Mengetahui adanya kasus dugaan pembatasan jilbab bagi dokter dan perawat di RS Medistra, Ketua MUI Gus Cholil berikan peringatan keras untuk rumah sakit tersebut.

Peringatan keras itu Gus Cholil sampaikan secara langsung maupun melalui media sosial X pribadinya.

"Rumah sakit yang masih phobia hijab begini baiknya tak usah buka di Indonesia karena kita sudah merdeka dan dijamin kebebasan untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing," tulis Gus Cholil di akun X pribadinya, dikutip Senin (2/9/2024).

Gus Cholil meminta pihak berwenang, untuk menyelidiki dugaan larangan jilbab yang disebut diterapkan di RS Medistra.

Menurutnya, persoalan ini perlu dihilangkan agar tidak menimbulkan gesekan di masyarakat.

"Tolong pihak berwenang agar kasus di RS itu diusut ya, agar tak terjadi preseden buruk," tambahnya di X.

Tak hanya itu Gus Cholil juga menanggapi permintaan maaf pihak RS Medistra.

Ia meminta RS Medistra klarifikasi sekaligus menindak tegas oknum yang mengeluarkan kebijakan pembatasan penggunaan jilbab tersebut.

"Minta maaf itu penting, tetapi memastikan tidak da diskriminasi juga tak kalah pentingnya. Maka harus ditindak perilaku oknum yang melakukan diskriminasi pastikan tenaga medis serta karyawan Rumah Sakit Medistra bebas menggunakan jilbab," tuturnya dalam pernyataan resminya, Senin (2/9/2024).

RS Medistra Minta Maaf

Pihak RS Medistra meminta maaf soal viralnya pemberitaan mengenai dokter-perawat muslim yang bekerja di sana dilarang memakai jilbab.

Direktur RS Medistra Agung Budisatria mengungkapkan permohonan maafnya kepada publik. 

Dia mengatakan kasus ini sedang ditangani oleh pihak manajemen rumah sakit Medistra.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen. Hal tersebut kini tengah dalam penanganan manajemen," kata Agung Budisatria lewat keterangan tertulisnya, Senin (2/9/2024).

Agung memastikan RS Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang mau bekerja sama untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. 

"Ke depan kami akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak," terangnya. (muu)
 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral