Soal Wacana Pembentukan Matra Baru TNI Angkatan Siber, Anggota Komisi I DPR RI Tak Setuju, Ini Alasannya..

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menanggapi soal wacana pembentukan matra baru di institusi TNI, yakni Angkatan Siber.

Dia menyebut regulasi yang ada saat ini belum memungkinkan satuan siber menjadi matra sendiri seperti TNI AU, TNI AD, dan TNI AL.

“Konsep awal sebetulnya bukan matra. Syarat matra, salah satunya kan harus punya alutsista (alat utama sistem persenjataan). Kalau siber jadi matra, ada kesan berdiri sendiri,” jelas TB dalam keterangannya, Kamis (5/9/2024).

Politisi PDIP itu menjelaskan pembentukan matra baru di TNI bukan hal yang gampang. 

Mengingat, dalam Pasal 4 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI ditekankan bahwa TNI terdiri atas TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara yang melaksanakan tugasnya secara matra atau gabungan di bawah pimpinan Panglima.

Menurut TB, aturan tersebut harus direvisi lebih dahulu sebelum membentuk matra baru atau matra siber.

“Kalau ingin menambah matra atau angkatan baru, ubah dulu aturannya,” bebernya.

Di sisi lain, dia mengaku tidak setuju dengan konsep matra siber TNI. 

Menurutnya, lebih cocok dibentuk lembaga khusus daripada membentuk TNI Angkatan Siber.

“Jadi bukan angkatan istilahnya. Tetapi sebuah lembaga yang khusus siber Tentara Nasional Indonesia. Di negara-negara lain pun begitu,” kata TB.

“Jadi kalau kalau memang dibutuhkan sekali, modelnya tetap sebuah lembaga atau komponen utama di bawah mabes TNI yang mengurusi pertahanan dan intelijen siber,” lanjut dia. (saa/muu)