Di Balik Tangisan Haru Pratama Arhan Saat Cium Ka'bah hingga Singgung Surat Maryam

Jakarta, tvOnenews.com - Pesepak bola Pratama Arhan baru-baru ini menjalani ibadah umrah bersama Timnas Indonesia. Suami Azizah Salsha itu tampak menangis haru ketika berhasil sampai ke Ka'bah dan mencium Hajar Aswad. 

Ibada umrah itu dilakukan rombongan Timnas Indonesia itu sebeluk menghadapi Timnas Arab Saudi.

Berdasarkan video yang diunggah oleh akun resmi Timnas Indonesia, terlihat Arhan dan rombongan melakukan tawaf atau berkeliling Ka'bah dengan sesekali berpegangan pada pundak satu sama lain. 

Selain itu, Timnas Indonesia  juga melakukan Sa'i dengan berjalan kaki bolak balik dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah.

Saat rombongan tepat berada di depan Ka'bah untuk berdoa, Pratama Arhan tidak tahan membendung air mata sambil tangannya menyentuh Ka'bah. Tangis itu juga dirasakan oleh rekan-rekan se-tim lainnya.

Sementara itu, dalam akun Instagram pribadinya, Arhan juga membagikan momen dirinya saat ibadah umroh. 

Dari postingannya itu terdapat suatu hal yang menarik perhatian. Tak memberikan caption, Arhan hanya membubuhkan emoji bersyukur dan menuliskan “(QS. Maryam 30-34)”. 

Tidak ada penjelasan apapun dari Pratama Arhan terkait caption-nya tersebut. Namun, seperti yang diketahui ayat-ayat dari Al-qur'an Surat Maryam menjelaskan tentang berbakti kepada orangtua.

Berikut adalah arti surat Maryam ayat 30 sampai 34 yang disertakan Pratama Arhan dalam unggahan Instagram pribadinya.

30. Dia (Isa) berkata, "Sesungguhnya Aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.”

31. Dan, Dia menjadikan Aku seorang yang diberkahi di mana saja Aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.

32. Dan, berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan Aku seorang yang sombong lagi celaka.

33. Dan, kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari Aku dibangkitkan hidup kembali.

34. Itulah Isa putra Maryam, (yang mengatakan) perkataan yang benar, yang mereka ragukan kebenarannya.