- Antara
Dapat Rekomendasi untuk Bangun Budaya Betawi, Ridwan Kamil: Jangan Sampai Kota Globalnya Tercapai, tapi Meninggalkan Identitas Wilayah
Jakarta, tvOnenews.com - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil mendapatkan rekomendasi dari Badan Musyawarah (Bamus) Betawi untuk membangun dan melestarikan budaya Betawi.
Rekomendasi itu didapati Ridwan Kamil saat dirinya menghadiri Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi di Kantor Bamus Betawi, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (6/9) malam.
"Hari ini Bang Eki mewakili kawasan dewan adat dari Bamus Betawi menyerahkan satu dokumen rekomendasi tentang bagaimana pelestarian budaya Betawi di Jakarta yang baru, Jakarta yang naik kelas menjadi kota global," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil pun menegaskan dirinya memiliki visi untuk membangun Jakarta yang dengan nilai kebudayaan juga modern.
"Jangan sampai kota globalnya tercapai, tapi meninggalkan identitas wilayah yang penuh dengan kearifan lokal, yaitu budaya Betawi," ujar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil pun menyinggung pengalamannya yang sudah 10 tahun menjadi kepala daerah dengan selalu mengedepankan identitas, termasuk pendidikan karakter berbasis budaya.
"Insyaallah akan kita lakukan dalam bentuk pendidikan masyarakat, sekolah, maupun ekspresi visual. ada arsitekturnya, ada ekspresi keseniannya, dan lain-lain," ucapnya.
Ridwan Kamil menjelaskan bahwa pengalamannya 10 tahun menjabat sebagai kepala daerah itu menjadi bekal untuk memimpin Jakarta ke depan.
"Jadi pengalaman dua kali sepuluh tahun itu total, kami paham bagaimana harus cepat PNS dalam merespons permasalahan masyarakat, Harus peduli, harus berkeadilan, yang kecil diurus, yang besar kita perbesar, silahkan. Budaya juga sama, pak," kata Bang Emil.
Dia pun ingin Jakarta dibangun dengan basis budaya Betawi, sebagaimana yang ia lakukan di Jawa Barat dengan budaya Sunda-nya.
“Kami sebelum ke sini, sudah bikin pendidikan karakter berbasis budaya di sekolah-sekolah SMA. Sampai pemerintah Singapura dua bulan lalu datang ke kami ingin mempelajari bagaimana kok bisa pendidikan budaya diterapkan ke dalam kurikulum dan dipraktikkan dengan baik. Karena dulu di Jawa Barat budaya Sunda, ya tentunya berbasis budaya Sunda," ucapnya. (ant/dpi)