Indonesia Hand-carved Wooden Furniture.
Sumber :
  • IST

Dihadiri Menteri Rosan dan Sandiaga Uno, Pengusaha Muda Launching Brand Furniture CHAS Target Tembus Pasar Global

Sabtu, 7 September 2024 - 20:18 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah pelemahan aktivitas ekonomi yang disebabkan kondisi global yang tidak stabil akibat pelemahan permintaan dan peperangan, industri Furniture ini masih menyumbang nilai ekspor yang signifikan serta mendukung kegiatan industri pariwisata dan hospitality sebesar Rp16 triliun. 

Industri furniture yang ramah lingkungan juga diperkirakan akan meningkat pesat hingga mencapai 51,02 miliar dolar AS pada tahun 2024. Permintaan terhadap furnitur ramah lingkungan diperkirakan mencapai 51,02 miliar dolar AS atau menyentuh angka 8,6 persen secara global. 

Co-Founder CHAS (Indonesia Hand-carved Wooden Furniture), Sona Maesana, menyampaikan bahwa dengan adanya brand CHAS ini kita berkontribusi dalam mendorong industri furniture ini menjadi industri unggulan di Indonesia, dengan melihat pertumbuhan furnitur yang relatif tinggi ini adalah peluang besar yang harus kita inovasi yang nyata. 

"CHAS ini sudah berdiri pada tahun 1990 oleh Ibu Noor Chasanah, seorang pecinta perabot kayu klasik, dari Jepara. Baginya, perabot kayu dengan desain dan ukiran klasik adalah sebuah seni yang tidak ternilai, tidak hanya dari sisi fungsional tetapi juga untuk dinikmati secara visual menjadi suatu bentuk terapi tersendiri yang memberikan kedamaian," ujar Sona pada Sabtu (07/09) dalam acara Launching CHAS di daerah Jakarta Selatan. 

Dalam acara launcing CHAS juga turut hadir, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif sandiaga Uno, dan beberapa publik figur  lainnya. 

Sona menambahkan bahwa secara nasional, meskipun nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia melemah sebesar 28 persen pada periode Januari-September 2023 dibandingkan tahun 2022, yaitu dari 2,5 miliar dolar AS menjadi hanya 1,8 miliar dolar AS.

"Penurunan pada sektor mebel sebesar 30,63 persen dan sektor kerajinan 20,59 persen. Untuk sektor mebel, kontribusi terbesar didominasi oleh produk furnitur kayu 57,31 persen, dan inilah menjadi kekuatan CHAS unuk meningkatkan bahan baku kayu ini menjadi nilai ekonomi yang tinggi," ujar Sona. 

Selain itu, Sona menegaskan bahwa CHAS akan adalah hasil anak bangsa, harus kita pasarkan bukan hanya didalam negeri tapi kita targetkan masuk ke pasar global, dengan segala keunikan dan kualitas terbaiknya.

CHAS merupakan manufaktur perabot kayu berstandar kualitas dunia dengan desain klasik, dibalut hasil ukiran tangan pengrajin Indonesia. CHAS menciptakan harmonisasi melalui perpaduan dari desain klasik, berbagai macam pilihan kayu solid sebagai pilihan utama, dan material premium, disempurnakan dengan sentuhan akhir yang detail dan optimal menghasilkan sebuah karya seni yang bernilai.

"Di era modern saat ini, industri furnitur tidak hanya menjadi simbol kenyamanan dan keindahan dalam rumah, tetapi juga menjadi cerminan dari komitmen kita terhadap lingkungan. kita mempunyai kekayaan alam yang berlimpah yang tersebar di 17 ribu pulau terutama terkait bahan baku furnitur," kata Sona. 

Oleh sebab itu, semua potensi ini perlu segera dimanfaatkan dan dikembangkan, sehingga dapat berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (ebs)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral