- istimewa - Antara
Sebelum Dikritik Keras JK, Nadiem Pernah Curhat Begini: Tiap Buat Kebijakan Diprotes
Jakarta, tvOnenews.com - Sebelum viral soal Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim dikritik tentang kinerjanya oleh DPR RI, hingga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK).
Ternyata, Nadiem pernah curhat soal pengalamannya kerap diprotes, lantaran membuat suatu kebijakan.
Bahkan, Nadiem mengatakan, kebijakan yang bagus pun sering kali diprotes.
Hal itu disampaikan Nadiem dalam acara BelajaRaya 2023, di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2023) malam.
Nadiem juga menambahkan, bahwa kebijakan yang diprotes salah satunya kebijakan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Hampir setiap kali. Hampir setiap kali (diprotes). Udah kebijakan yang bagus aja diprotes. Jelas bagus gitu kayak itu pun diprotes," ungkap Nadiem.
"Kaya dorong guru honorer jadi PPPK itu aja dikritik terus. Padahal itu udah paling bagus, paling mulia," sambungnya.
Nadiem pun mengaku bahwa dulu dirinya sempat tidak percaya diri (pede) setiap kali membuat kebijakan dan diprotes. Namun, menurut dia, saat ini dirinya telah terbiasa dengan hal itu.
"Nggak apa-apa, nggak apa-apa, udah hampir 4 tahun, jadi saya boleh curhat. Udah pede, udah PD. Tahun pertama kedua belum PD," ungkap dia.
Nadiem pun berkelakar jika sebentar lagi dirinya akan lulus dari Kabinet Indonesia Maju. Dia mengatakan selama di Kabinet, ia selalu terus belajar.
"Saya sebentar lagi lulus dari universitas Kabinet Indonesia Maju. Karena udah 4 tahun saya di sini, kerjaannya mau nggak mau belajar terus gitu setiap hari. Pertama kali sidang kabinet belajar. Pertama kali didemo sama guru, sama penggerak, sama mahasiswa itu belajar," jelasnya.
Menurutnya, harus ada keinginan untuk belajar agar dapat menghadapi tantangan. Dia menilai jika tidak ingin belajar, maka setiap ada tantangan akan merasa sedih.
"Jadi kalau kita menghadapi tantangan tapi kita nggak punya mindset pengen belajar, ya ujung-ujungnya kita nyalahin diri sendiri. 'Aduh saya victim, kasian sama diri sendiri', tapi kalau kita putar itu perspektif, kita ganti, kita balikkan, kita bilang 'eh ini ada tantangan yang benar-benar keras, kuat, sulit, ini bisa jadi kesempatan belajar'. Nah berubah tuh, tiap kali ada tantangan kita senang bukan sedih," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Kinerja Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim kembali dikritik habis. Kali ini, bukan DPR yang mengkritik.
Melainkan, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK).
Kata JK, Nadiem sebagai menteri jarang ke kantor dan juga mengecek permasalahan ke daerah.
Selain itu, JK juga membandingkan Nadiem dengan menteri pendidikan sebelumnya, termasuk Anies Baswedan.
"Ada orang, the man behind the gun. Kalau perusahaan, CEO. Dari daftar, siapa menteri pendidikan selama ini. Pak Ki Hajar Dewantoro, orang hebat, mendirikan taman siswa. Itu cikal bakal dari prinsip pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua orang hebat di bidang pendidikan," beber JK, seperti dikutip di kanal YouTube TV Parlemen, pada Minggu (8/9/2024).
Bahkan, JK juga menyebutkan, tokoh-tokoh itu memiliki latar belakang kuat di bidang pendidikan.
"Ada kemudian Mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman guru, bidang pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor," bebernya.
Tak hanya itu saja, JK juga mengibaratkan, kementerian seperti perusahaan di mana pimpinan atau CEO sebagai tonggaknya.
Dia pun menceritakan pengalaman saat hendak bertemu dengan Nadiem.
Alih-alih di kantor, Nadiem meminta JK menemuinya di apartemen.
JK pun meminta dalam pemerintahan selanjutnya, untuk berhati-hati memilih menteri.
"Karena bagaimana, berapa puluh anggaran dikasih kalau CEO-nya begini, bagaimana bisa jadi," bebernya. (aag)