Acara Rembuk Pemuda Nasional Indonesia di Djakarta Theater, Minggu (8/9)..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

Rembuk Nasional Pemuda Indonesia ke-II, Rahayu Saraswati: Jelang 100 Tahun Sumpah Pemuda, Anak Muda Harus Ikut Andil

Senin, 9 September 2024 - 11:28 WIB

Jakarta, tvOnenews.com – Rembuk Nasional Pemuda Indonesia ke-II kembali digelar di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Minggu (8/9).

Adapun, RNPI ke-II ini mengambil tema “Reposisi Gerakan Pemuda dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045”.

Berdasar pantauan tvOnenews.com, acara  rembuk Pemuda ini dihadiri lebih dari 2.000 pemuda dari 21 provinsi di Indonesia.

Sejumlah pejabat turut hadir dalam acara ini seperti Keponakan dari Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Rembuk Pemuda, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Hadir juga sejumlah menteri dan wakil menteri yang turut memberikan rangkaian pidato kebangsaan. Di antaranya, Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, Wakil Menteri Lingungan Hidup dan Kehutanan RI Alue Dohong, dan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas RI Drs. Amich Almuhami.

Selain itu, hadir pula sebagai tamu undangan yang mendukung kegiatan ini, Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar Billy Mambrasar, Komandan TKN Fanta, Arief Rosyid Hasan, Direktur Utama Comtelindo Vicky Firdaus, Ketua Umum APJII Muhammad Arif, Group Head Angkasa Pura Indonesia Ferdian Agustiana.

Namun, Prabowo Subianto dan Hashim Djojohadikusumo yang dijadwalkan hadir justru absen dalam acara ini lantaran sedang sibuk mengurus finalisasi struktur kabinet. Mengingat, sebentar lagi akan dilakukan pelantikan Presiden RI.

RNPI ke-II ini menghimpun mahasiswa, tokoh pemuda, wirausaha muda, profesional muda, forum OSIS, dan berbagai perwakilan tokoh muda lainnya yang berkumpul bersama, berembuk membawa aspirasi dari setiap sektor yang mereka terlibat di dalamnya, agar bisa berdampak di komunitas dan area masing-masing.

Dalam sambutannya, founder Rembuk Pemuda Aidil Afdan Panarang mengungkap bahwa kekuatan anak muda terletak pada semangat persatuan dan sinergi yang dibangun.

"Tidak bisa satu kelompok merasa lebih superior dari kelompok yang lain. Kekuatan anak muda bukan terletak pada ketokohan orang per orang. Bukan individu per individu, seperti judul acara hari ini: Rembuk Nasional Pemuda Indonesia, untuk menyatukan suara anak muda," tegas Aidil.

Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pembina Rembuk Pemuda, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menegaskan peran Rembuk Pemuda sebagai wadah yang mampu menjangkau anak muda dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Bukan hanya Indonesia Emas 2045. Sebentar lagi kita merayakan 100 tahun Sumpah Pemuda. Rembuk Pemuda harus merumuskan strategi kedepan sebagai wadah untuk anak muda. Tindakan yang bukan berasal dari Ketua Dewan Pembina tetapi harus benar-benar hasil dari proses berembuk. Kalau mau jadi negara yang kuat, harus perhatikan SDM,” tutur Sara.

Menurut Sara, infrastruktur adalah urusan negara, tetapi kalau perihal sumber daya manusia (SDM), anak muda harus ambil bagian di dalamnya.

"Harus hadir dalam membangun SDM unggul untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tegas Sara.

Dalam kesempatan sama, Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman merespons baik acara rembuk pemuda ini. Ia menyampaikan mendukung penuh kegiatan positif ini.

"Kegiatan seperti ini harus dilaksanakan setidaknya setiap tiga atau enam bulan sekali untuk memantik semangat anak muda, membangun inspirasi dari orang-orang sukses agar anak muda mau untuk selalu melangkah maju sehingga menjadikannya pemuda yang berkualitas,” kata Amran Sulaiman.

Melaui kegiatan ini, seiring dengan satu tahun Rembuk Pemuda berdiri, Aidil selaku Founder kembali menegaskan bukti bahwa Rembuk Pemuda tidak lahir untuk momentum politik semata, melainkan perkumpulan tentang penyatuan gerakan anak muda untuk Indonesia Emas 2045.

“Kegiatan Rembuk Nasional Pemuda Indonesia ke-II ini kembali menjadi bukti bahwa Rembuk Pemuda hadir bukan hanya pada momentum politik semata, melainkan menjadi wadah konkret untuk pemuda tetap relevan dengan isu-isu kebangsaan, dan menjadi bagian integral dari agenda pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Aidil. (rpi/dpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral