- ANTARA
Polemik Pernyataan Edy Mulyadi yang Hina Kalimantan, Ridwan Kamil: Bicara Baik atau Diam
Emil berharap, dua kejadian yang belum lama terjadi, yakni polemik yang dilakukan Arteria Dahlan dan Edy Mulyadi tidak pernah ditiru, khususnya kepada generasi muda, generasi emas Indonesia.
Emil juga kembali menjelaskan, bahwa wacana pemindahan ibu kota memang sudah ada sejak masa kepepimpinan Soekarno.
"Pemindahan Ibu Kota adalah wacana lama sejak jaman Bung Karno. Karena Jakarta memang tidak pernah didesain sebagai Ibu kota. Beliau memilih Kalimantan karena jauh dari potensi bencana, posisi di tengah nusantara dan menguatkan semangat pemerataan. Hal yang sama yang menjadi alasan mengapa Presiden Jokowi memutuskan di Kalimantan," katanya.
Dalam unggahannya, Emil juga menjabarkan melalui video mengenai perubahan yang terjadi usai beberapa negara memutuskan memindahkan ibu kota.
Diketahui, usai pernyataan Edy Mulyadi yang menuai polemik, Sejumlah tokoh adat yang mewakili warga Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur meminta agar Edy Mulyadi diproses secara hukum, baik dengan hukum positif maupun hukum adat.
Menurut Ketua Harian DAD Kotim Untung Togas Rambang, pernyataan Edy Mulyadi tersebut telah menghina negara dan telah melukai dan menyakiti masyarakat tidak hanya orang dayak saja akan tetapi juga seluruh masyarakat Kalimantan.
"Sebagai orang dayak, kami bersama ormas daerah, sama-sama menyatukan persepsi. Saudara Edy Mulyadi ini sudah melukai hati kita, dan kita sepakat apa yang disampaikan Edy Mulyadi dan kawan-kawan ini kita tidak terima," tegasnya.(Didi Syachwani/ito/put)