- tim tvOne
Gerakan Tusuk 3 Paslon? Muzani Peringatkan soal Kondisi Masa Depan Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menanggapi kemunculan gerakan 'anak abah tusuk 3 paslon' di Pilkada Jakarta.
Menurutnya, ajakan untuk golput hanya akan menjadi langkah yang sia-sia dan tidak berdampak positif pada masa depan Jakarta.
Muzani menyatakan bahwa dirinya menghargai setiap pilihan warga Jakarta dalam Pilgub mendatang.
Ia menegaskan, masyarakat memiliki kebebasan untuk menentukan calon pemimpin yang mereka yakini.
"Demokrasi memberikan kebebasan penuh bagi rakyat untuk memilih, dan pilihan itu akan menjadi penentu masa depan daerahnya," ujar Muzani saat acara di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024).
"Kami sangat menghormati setiap pilihan, karena kami percaya bahwa apapun pilihan yang dibuat, itu merupakan suara hati yang diungkapkan melalui kotak suara," tambahnya.
Namun demikian, Muzani berharap warga Jakarta akan menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran. Ia mengimbau agar tidak ada yang memilih untuk golput.
"Kami berharap masyarakat Jakarta menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran dan harapan akan lahirnya pemimpin yang lebih baik. Gunakan hak pilih pada Rabu, 27 November 2024," serunya.
Ia pun menekankan bahwa golput bukanlah solusi untuk mengubah Jakarta ke arah yang lebih baik, melainkan hanya langkah sia-sia.
"Golput, dalam bentuk apapun, menurut saya tidak akan berdampak pada perubahan Jakarta. Ini hanya upaya yang tidak akan membawa kemajuan," tutup Muzani.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Rombongan bakal Cawagub DKI Rano Karno, Beno Muhammad Ibnu mengaku mendengar informasi ada gerakan 'tusuk tiga pasangan calon (Paslon)' di Pilkada Jakarta. Beno mengatakan gerakan itu disebut datang dari pihak yang mengatasnamakan 'Anak Abah'.
Sebagaimana diketahui 'Anak Abah' merupakan panggilan bagi pendukung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan. Sebutan itu ramai digunakan di media sosial saat pemilihan presiden (Pilpres) 2024 lalu.
Mulanya, Beno mengatakan ada isu Rano Karno akan dipasangkan dengan Anies Baswedan. Namun, kata Beno, saat ini pasangan yang berlayar yakni Pramono dan Rano Karno.
"Kita siap menghibahkan diri Bang Doel dan Mas Pram untuk Kota Jakarta. Yang tadinya memang terdengarannya Anies dan Rano Karno, nah dia berubah menjadi Pramono dan Rano Karno, saya pikir pasti ada jet lag, pasti ada gap di sana, pasti ada distorsi," kata Beno di acara Relawan Rano Karno, Warung Garasi Si Doel, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).
Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Pramono-Rano ini juga mengaku mendengar ada gerakan 'Anak Abah' untuk memilih tiga pasangan calon di Pilkada Jakarta. Ia berharap pemilih 'Anak Abah' dapat mengalihkan dukungan ke Pramono Anung dan Rano Karno.
"Timbul gerakan 'Anak Abah' yang saat ini, menggelorakan gerakan tusuk tiga Paslon. Tetapi sementara kalau kita melihat perkembangannya, Abahnya sendiri sudah berposisi berfoto bersama dengan Mas Pram dan Bang Doel," tutur Beno.
"Mudah-mudahan teman-teman (relawan) bisa meyakinkan teman-teman yang memang harus menjadi loyalis Pak Anies untuk bergabung bersama kita," tambahnya. (aag)