Keluarga Vina Cirebon Sudah Lelah, Kini Muncul Dugaan Kecelakaan di Sidang PK Terpidana

Jakarta, tvOnenews.com - Keluarga Vina Cirebon mengaku sudah lelah dengan kasus Vina Cirebon ini.

Pasalnya, kasus ini kembali bergulir dengan digelarnya sidang peninjauan kembali (PK) terpidana kasus Vina Cirebon. 

Para terpidana mengaku tidak bersalah dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan ini. Oleh karena itu, mereka mengajukan sidang PK dengan harapan vonis penjara seumur hidupnya dibatalkan.

Sidang ini bergulir lantaran adanya perubahan keterangan dari saksi di antaranya Dede dan Liga Akbar. 

Di tayangan YouTube Fristian Griec Media Official, Marliyana kakak Vina Cirebon mengaku sudah lelah. 

"Saya dan keluarga sudah capek," kata dia dikutip pada Minggu (15/9/2024). 

Hal ini dia katakan ketika ditanya soal tanggapannya terkait sidang PK para terpidana. 

Pasalnya, sebelumnya keluarga Vina bersikukuh bahwa penyebab kematian anggota keluarganya ini disebabkan oleh peristiwa pembunuhan.

Marliyana mengatakan pihaknya akan tetap mengikuti proses hukum yang ada.

"Untuk tanggapan ya terserah saja. Maksudnya apapun keputusannya saya dan keluarga sudah mencoba ikhlas apapun itu keputusannya," terang dia. 

Saat ditanya soal kemungkinan hasil sidang PK diterima dan para terpidana akhirnya dibebaskan Marliyana mengatakan jika PK itu dikabulkan berarti penyebab kematian adiknya adalah kecelakaan. 

"Kan semua orang sekarang berasumsi kecelakaan. Sementara saya dan keluarga tidak punya bukti apa-apa. Jadi ya sudahlah kami mencoba untuk menerima apapun keputusan proses pengadilan," ujar dia.

Saat ditanya soal komentar netizen dan jika dia diberi kesempatan untuk mengatakan sesuatu kepada netizen, Marliyana mengaku banyak yang ingin dia sampaikan.

Salah satunya atas dasar apa para netizen berbicara bahwa dirinya adalah pelaku dari kasus Vina Cirebon.

"Harusnya kalian pakai logika. Kalau saya memang pelakunya buat apa saya buka kasus ini. Kalau saya tahu semuanya ini salah tangkap buat apa saya buka lagi kasus ini," katanya. (nsi)