- istimewa
Megawati Ajak Rusia Teliti Gunung Berapi Bawah Laut Indonesia, Begini Tanggapan Kropachev
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, mengajak para ilmuwan Rusia dari St. Petersburg State University untuk bergabung dalam penelitian mendalam terkait gunung berapi bawah laut di Indonesia.
Sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah menemukan lima gunung berapi aktif di bawah laut yang membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Hal ini ia sampaikan saat bertemu dengan Rektor St. Petersburg State University, Nikolay Kropachev, pada Senin (16/9) di St. Petersburg, Rusia.
Megawati bertanya apakah Rusia dapat memberikan dukungan riset guna memprediksi potensi letusan gunung berapi bawah laut tersebut, yang sangat penting untuk mitigasi bencana.
"Kami sudah menemukan lima gunung berapi bawah laut yang masih aktif. Apakah ilmuwan dari Rusia, melalui universitas ini, dapat membantu menghitung kapan gunung-gunung ini mungkin akan meletus? Kami memerlukan keahlian di bidang ini," ucap Megawati.
Menanggapi hal ini, Kropachev langsung menginstruksikan timnya untuk menghubungi para ilmuwan terkait.
Ia menyatakan bahwa Rusia juga memiliki gunung berapi bawah laut di perbatasan Laut Jepang, dan pihaknya siap bekerja sama dengan Indonesia.
Megawati juga menyinggung keberhasilan Rusia mengirim manusia ke luar angkasa, menandakan bahwa negara tersebut memiliki kemampuan teknologi untuk meneliti kedalaman laut.
"Kalau Rusia bisa kirim Yuri Gagarin ke luar angkasa, saya yakin Rusia juga bisa menyelami lautan ribuan kilometer. Mari kita bahas lebih lanjut, dan jika memungkinkan, saya siap menandatangani kesepakatan ini," ujarnya.
Sebagai putri Proklamator RI, Sukarno, Megawati menekankan pentingnya penelitian gunung berapi bawah laut, sambil mengingatkan tentang letusan dahsyat Krakatau yang menyelimuti dunia dengan abu vulkanik selama berbulan-bulan.
Ia pun berharap Rusia dapat memberikan solusi dengan keilmuan yang dimiliki.
Selain riset gunung berapi, Megawati juga mengajak St. Petersburg State University untuk bekerja sama dalam bidang lingkungan, terutama terkait penelitian perubahan iklim dan pemanasan global.
"Apakah ada penelitian soal itu di sini? Pencairan es di kutub berdampak pada wilayah kami, karena Indonesia dikelilingi oleh arus panas dan dingin," jelasnya.
Kropachev merespons dengan menyatakan kesiapan universitasnya untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk riset gunung berapi bawah laut dan perubahan iklim.
"Kami adalah universitas nomor satu di Rusia dalam penelitian wilayah Artik dan Antartika, dan kami siap berkolaborasi dengan Indonesia," ujar Kropachev.
Ia menegaskan bahwa tim ilmuwan Rusia telah meneliti gunung berapi bawah laut di negaranya dan siap bekerja sama dengan Indonesia untuk mendalami topik tersebut.
"Kami akan membentuk tim dari universitas ini dan wilayah lain di Rusia untuk meneliti gunung berapi bawah laut bersama Indonesia," kata Kropachev. (aag)