- Antara
Miris Perundungan Kembali Terjadi, Bocah SD di Ternate Meninggal Dipukuli Temannya, Padahal Sekolah Tahu Tapi...
Ternate, tvOnenews.com – Seorang siswa kelas 6 SD di Kota Ternate, Maluku Utara, bernama Nabil, meninggal dunia setelah diduga menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya.
Kasus perundungan di Ternate ini terungkap saat Nabil mengalami gejala demam, muntah, dan sakit kepala bagian belakang.
Sang nenek, Lilik, segera membawanya ke Puskesmas Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, kondisi Nabil tak kunjung membaik.
Nabil kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Tentara dan selanjutnya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Sayangnya, Nabil mulai tidak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia.
Lilik menjelaskan bahwa sebelum meninggal, ia menemukan luka lebam di tubuh cucunya.
“Ada bekas luka saat pemeriksaan kedokteran kepolisian dan sudah dilihat bapaknya. Saat pemandian jenazah, mereka melihat ada lebam-lebam di belakang tubuh dan di bawah kepalanya,” ungkap Lilik dalam wawancara di kanal YouTube Kabar Utama Pagi tvOne, Selasa (17/9/2024).
Lilik juga menyebut cucunya tidak pernah bercerita soal perundungan di sekolah hingga ia jatuh sakit.
“Dia nggak pernah cerita, baru setelah pulang dari dokter dia bilang habis dipukul oleh temannya,” tambahnya.
Nabil hanya menceritakan kejadian perundungan tersebut kepada teman-teman ngajinya, dan tidak berani berbicara kepada nenek atau keluarganya.
Ia takut jika bercerita, teman-temannya itu akan kembali memukulnya.
Wali kelas Nabil diketahui sudah mengetahui adanya perundungan yang dialami korban. Menurut Lilik, wali kelas hanya memindahkan Nabil ke bangku depan, meski tahu Nabil sering dipukul.
"Saya tunjukkan foto luka cucu saya ke wali kelasnya, tapi dia hanya bilang anak ini sering dipukul di dalam kelas. Wali kelasnya cuma pindahkan duduk ke depan,” jelas Lilik.
Meski keluarga menolak otopsi, mereka berharap pihak sekolah bisa memberikan bimbingan kepada pelaku karena masih di bawah umur.
Selain itu, keluarga juga meminta agar CCTV dipasang di ruang kelas untuk memantau kondisi murid-murid. (ppt/iwh)