Firasat Nia Kurnia Gadis Penjual Gorengan Sebelum Meninggal Diungkap Sang Kakak, Keluhkan Hal Ini tapi Maksa Jualan.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Pilu, Cita-cita Mulia Nia Gadis Penjual Gorengan Ingin Jadi Guru SD karena Tak Mau Jauh dari Sang Ibu dan Ubah Nasib Keluarga

Rabu, 18 September 2024 - 08:23 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Nia, gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas di Padang ternyata memiliki cita-cita mulia yakni menjadi guru SD.

Nama Nia, gadis penjual gorengan kini tengah menjadi pembicaraan publik setelah ditemukan tewas di sebuah hutan dekat rumahnya.

Polisi telah menetapkan tersangka pembunuhan Nia gadis penjual gorengan, yakni Indra Septiarman. Meski hingga kini pelaku belum juga tertangkap.

Ternyata, Indra Septiarman bukan hanya telah membunuh nyawa Nia, namun juga menghabisi mimpi mulianya dan harapan besar keluarga gadis penjual gorengan itu.

Sudah mulai berjualan gorengan sejak kelas 4 SD, Nia ternyat memiliki cita-cita mulia setelah lulus SMA kelak.

Gadis 18 tahun itu ingin berkuliah untuk menempuh pendidikan sebagai guru SD demi mengangkat derajat keluarganya.

Hal itulah yang membuatnya rajin menjual gorengan meski hanya mendapatkan upah Rp35 ribu satu harinya.

"Motivasinya, pingin kuliah," kata Anita, seorang tetangga Nia yang kerap berinteraksi dengan gadis penjual gorengan itu.

Anita merupakan salah satu tetangga Nia yang memiliki informasi soal pendidikan, sehingga gadis penjual gorengan itu sering bertanya kepadanya.

Pada waktu SMP, Nia bertanya sebaiknya melanjutkan ke SMA apa. Kala itu, Anita menjawab agar menyesuaikan dengan bakatnya.

Setelah berhasil melanjutkan ke SMA, Nia pun memiliki mimpi baru yaitu berkuliah.

"Tapi karena dia merasa tidak mampu, saya asih support terus, karena beasiswa itu ada," kata Anita menambahkan.

Nia pun mencoba mencari beasiswa, namun ternyata belum menemukan yang cocok dengan cita-citanya yakni menjadi guru SD.

Gadis itu pun tak menyerah. Ia terus berjualan gorengan setiap hari, berharap pada akhirnya bisa mengumpulkan uang yang cukup untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Anita mengenang gadis 18 tahun itu sebagai sosok yang ramah dan baik hati. 

Ia juga suka menyapa siapa pun yang bertemu dengannya, meski tidak membeli gorengan yang ia jual.

Kini, kebaikan hati Nia dan mimpi mulianya tinggal kenangan. Pihak kepolisian pun kini masih mencari pelaku yang telah menghabisi nyawa gadis itu. (iwh)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral