Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Mohamad Yohan.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar

BPBD Jakarta Ungkap Langkah Antisipasi Megathrust Selat Sunda

Rabu, 18 September 2024 - 19:27 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kapusdatin BPBD) Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Dia bahkan menyebutkan BMKG menaruh alat bernama Tsunami Early Warning System (TEWS) di kantor BPBD Jakarta untuk memonitoring. Apabila terjadi gempa di wilayah mana pun di Indonesia, alat tersebut akan bunyi.

“Tapi untuk sementara ini ya kita fokuskan ke wilayah pulau Jawa, khususnya yang berefek langsung sama Jakarta termasuk tadi yang potensi megathrust. Kita pantau terus, kita koordinasi terus sama BMKG apa dan gimananya gitu kan,” jelas dia, di Pressroom Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2024).

Yohan menegaskan informasi perihal waspada megathrust ini memang harus disampaikan ke publik sebab untuk mengurangi dampak yang lebih parah karena tidak peduli terhadap bencana tersebut.

“Di Jakarta ini bangunan tinggi sangat banyak, ketika terjadi megathrust otomatis ini akan berefek ya, karena kalau misalnya bencananya terjadi pada siang hari kan orang di Jakarta jumlahnya lebih banyak berdomisili di kantor-kantor kan, pada bekerja kan,” tutur dia.

“Kalau ini enggak diwarning, nanti malah nganggepnya biasa-biasa aja gitu, enggak ada awareness gitu. Padahal SOP-nya dalam satu gedung itu kan memang harus ada pelatihan-pelatihan, kesiapan-kesiapan kalau ada megathrust,” sambungnya. 

Sebelumnya, Zona megathrust di Indonesia berada di zona subduksi aktif, mulai dari Subduksi Sunda, Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, hingga Subduksi Utara Papua. 

Zona subduksi aktif tersebut dibagi menjadi beberapa segmentasi sumber gempa zona megathrust. (agr/raa)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
07:01
06:26
01:11
02:39
02:22
Viral