Hadiri Rapimnas GEMIRA, Sekjen Gerindra Minta Dukungan untuk Program Prabowo Subianto

Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani hadir dalam pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA) di Hotel Bidakara, pada Sabtu (21/9).

Ahmad Muzani mengatakan, pada 1 Oktober 2024 yang akan datang, anggota DPR, DPD, dan MPR RI akan dilantik. 

Kemudian, juga pada 20 Oktober 2024, Presiden Republik Indonesia Terpilih, Prabowo Subianto akan dilantik. Maka diperlukan doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia khususnya keluarga GEMIRA. 

“Kami mohon doa dukungan dari segenap keluarga besar Gerakan Muslim Indonesia Raya dan seluruh bangsa Indonesia agar rencana dan prosesi pelantikan Pak Prabowo pada hari Minggu, 20 Oktober 2024, bisa berjalan dengan baik dan lancar,” kata Muzani.

Kemudian, Muzani menyebutkan salah satu program yang akan dijalankan oleh Prabowo Subianto yakni program makan siang bergizi kepada anak-anak Indonesia  yang diperkirakan mencapai 82 juta.

“Pak Prabowo dalam kesempatan sering dikatakan bahwa di antara program yang akan menjadi prioritas beliau setelah dilantik adalah memberi makan siang bergizi kepada anak-anak sekolah. Ini bukan main-main, memberi makan anak sekolah SMA, SMP, SD bahkan sampai TK termasuk MA, MTS, MI, termasuk pondok pesantren,” jelas Muzani.

Muzani menilai program yang akan dijalankan ini merupakan bentuk kepedulian Gerindra dalam menyebarkan kebaikan dan manfaat yang dilandaskan agama.

"Bahwa politisi tanpa agama dia akan menjadi kering, sedangkan politisi dengan pemahaman agama yang cukup dia akan tambah kuat dan makin komprehensif," kata Muzani.

Sementara itu, untuk mendukung program Prabowo, maka GEMIRA sebagai organisasi sayap Partai Gerindra diharapkan dapat hadir secara langsung untuk memberikan dukungan dan semangat terhadap nilai Pancasila mengenai persamaan, persatuan, kerukunan, dan gotong-royong.

"Ini tugas Gemira adalah memberi isi di tengah-tengah pergerakan yang sekarang makin kering, memberi semangat di tengah-tengah kehidupan kita yang makin hedonis, memberi jalan di mana situasinya makin pragmatis. Bagaimana optimisme tetap terbangun tapi tetap menjaga idealisme, bagaimana semangat tetap terjaga," ungkap Muzani. (ars/dpi)