Kepala Bidang Pelayanan Dokter Kepolisian (Kabud Yandokpol) RS Bhayangkara, Kombes Herry Wijatmoko..
Sumber :
  • Istimewa

Penemuan Mayat Mengambang di Kali Bekasi Belum Teridentifikasi, RS Polri Imbau Keluarga Lapor dan Bawa Barang Pribadi Korban

Senin, 23 September 2024 - 20:15 WIB

Jakarta, tvonenews.com - Buntut penemuan 7 mayat remaja laki-laki tanpa identitas di Kali Bekasi, RS Polri Kramat Jati mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar melaporkan kehilangan kepada tim Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri.

Kepala Bidang Pelayanan Dokter Kepolisian (Kabud Yandokpol) RS Bhayangkara, Kombes Herry Wijatmoko juga mengimbau agar keluarga yang akan melapor untuk membawa sejumlah barang pribadi atau kartu identitas korban.

Hal ini guna memudahkan proses identifikasi jasad. Sebab sampai saat ini ketujuh jasad belum berhasil diidentifikasi.

"Kami minta tolong untuk mengglorifikasi keluarga yang kehilangan agar melapor ke tim antemortem. Harapan kami nanti kita bisa menyampaikan masyarakat yang merasa anggota keluarga belum pulang silahkan mendatangi pos DVI antemortem ini dengan membawa identitas yang dilaporkan," tutur Herry.

Menurutnya, identitas yang akan dilaporkan oleh keluarga ini penting.

Sidik jari yang jelas betul-betul dibutuhkan, misalnya yang ada di dalam rapor atau kartu identitas lainnya.

"Jadi pada awal tadi rekonsiliasi dibawakan rapor, namun sidik jari yang ada di rapor tidak bisa terbaca jadi diharapkan ada rapor atau identitas yang ada sidik jarinya. Sehingga kita bisa membandingkan dengan tim Inafis dari identitas yang ada pada jenazah. Kemudian kartu keluarga," beber Herry.

Herry menjelaskan, sampai saat ini ketujuh jasad dari penemuan mayat di Kali Bekasi tersebut masih belum bisa diidentifikasi lantaran telah membusuk.

"Membusuk bukan rusak artinya secara visual tidak memungkinkan lagi masih perlu pendalaman data," ucapnya.

Oleh karenanya, Herry menyebut, jasadnya sudah tidak bisa lagi diidentifikasi secara visual. Melainkan harus secara DNA dan sidik jari.

Lebih jauh, Herry menjelaskan, ada beberapa item yang dibutuhkan timnya untuk mendalami proses identifikasi. Ia menjelaskan, ada barang primer dan sekunder.

"Ada lima yakni primer dan sekunder. Primer itu satu gigi sidik jari dan DNA. Sekunder adalah properti sama catatan medis. Satu primerly ada data gigi rekam medik itu cukup bisa kita release. Sekunder kalau dia bisa ditemukan sidik jari ante mortem sudah cukup," terang Herry.

"Kemudian alat pribadi misalkan sikat gigi, baju yang belum dicuci, topi, foto yang terbaru yang nampak giginya. Sehingga kita bisa membandingkan dari data ante mortem dan post mortem tersebut," imbuhnya.

Meskipun sampai hari ini masih belum teridentifikasi, Herry menegaskan, pihaknya akan terus melakukan proses identifikasi dengan berbagai cara apapun.

"Jadi kami tetap berproses besok akan kami lanjutkan dengan data rekonsiliasi dari keluarga dan temuan terakhir pada saat di kamar jenazah," ujarnya. (rpi/iwh)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
02:42
04:15
00:55
01:03
01:44
Viral