Muncul Dugaan Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Polisi Kembangkan Penyelidikan

Jakarta, tvOnenews.com - Tersangka kasus pembunuhan sadis terhadap Nia Kurnia Sari (18), seorang gadis penjual gorengan asal Padang Pariaman, Sumatra Barat, akhirnya berhasil diringkus oleh polisi. 

Indra Septiarman alias IS, pria yang diduga kuat sebagai pelaku utama pembunuhan Nia gadis penjual gorengan itu, ditangkap pada Selasa (24/9/2024) setelah dilakukan pencarian intensif oleh pihak kepolisian dan masyarakat.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menjelaskan bahwa operasi pencarian dimulai sejak pagi hari dengan bantuan warga setempat. 

“Lokasi penangkapan berada di Nagari Kayu, Kecamatan Kayu Tanam, di sebuah rumah warga. Tersangka sempat bersembunyi di atap rumah yang sebelumnya sering kali terlewat dalam pencarian,” jelas AKBP Ahmad Faisol. 

Dalam pemeriksaan awal, Indra mengakui bahwa motif dari kejahatannya adalah dorongan hawa nafsu. 

Tersangka sudah lama mengincar Nia, dan pada 6 September 2024, ia melancarkan aksi kejinya dengan memperkosa dan membunuh korban. 

Saat ini, polisi juga tengah mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam kejahatan yang telah menghilangkan nyawa seorang gadis penjual gorengan ini.

"Proses penyidikan terus berlanjut, dan kami telah memeriksa 22 saksi terkait kasus ini. Kami juga mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pelaku lain,” tambah AKBP Ahmad Faisol.

Kasus ini masih menjadi perhatian serius di masyarakat Sumatra Barat. Sejak kejadian, kemarahan publik meningkat dan masyarakat mendesak agar pelaku dihukum seberat-beratnya. 

Sosok Indra, yang dikenal di lingkungannya sebagai pria pendiam, ternyata menyimpan kebencian dan niat jahat terhadap korban, yang selama ini dianggap sebagai orang biasa yang tak memiliki musuh.

Penangkapan ini diharapkan dapat menguak fakta lebih dalam mengenai kemungkinan adanya pelaku lain, serta mempercepat jalannya proses hukum demi keadilan bagi Nia Kurnia Sari. (ppt/iwh)