- ANTARA
Kritikan Keras MUI Ada Tokoh di Indonesia Tak Peduli Palestina: Sudah Kehilangan Hati Nurani
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas memberikan kritik pada tokoh publik di Indonesia yang tak peduli dengan penderitaan masyarakat Palestina.
Sejak Oktober 2023, Israel masih terus menyerang Palestina dengan membabi buta. Bahkan, tak bisa dipungkiri bahwa genosida tengah terjadi di depan mata dunia.
Meski demikian, ternyata masih banyak orang, apalagi di Indonesia yang tidak peduli dengan genosida yang tengah terjadi di Palestina.
"Kita sangat menyesalkan adanya sikap dari sebagian para artis dan tokoh publik dunia, termasuk Indonesia yang tidak memperlihatkan kepeduliannya sama sekali dengan nasib rakyat Palestina," ujar Anwar Abbas, dalam keterangannya, Rabu (25/9/2024).
Menurutnya, masih sangat banyak orang yang hanya sibuk dengan kepentingannya sendiri tanpa mempedulikan orang lain.
Anwar Abbas bahkan memberikan kritik keras bahwa orang-orang semacam itu sudah kehilangan hati nuraninya.
Oleh karenanya, ia berpendapat merupakan tugas seluruh umat manusia untuk menjunjung tinggi perbuatan amar makruf nahi mungkar atau berbuat baik dan meninggalkan tindakan keji.
Ia menuturkan, jika cara pandang tersebut diterapkan maka manusia akan merasa sakit melihat pembantaian yang tengah terjadi di Palestina.
"Jika mereka melihat pembunuhan dan pembantaian yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, terhadap pihak lain, maka mereka sebagai manusia dan sebagai makhluk sosial dan beragama harus memperlihatkan kepeduliannya," kata dia lagi.
Anwar Abbas mengatakan, bentuk kepedulian bisa dilakukan dengan berusaha untuk mencegah pembantaian yang terjadi.
Maraknya gerakan boikot terhadap produk atau hal yang berafiliasi dengan Israel merupakan bentuk kepedulian publik yang tak ingin berdiam diri melihat kekejaman.
Gerakan-gerakan boikot tersebut menurutnya bisa menjadi gerakan moral yang mengglobal.
"Ini penting diusahakan, agar hidup dan kehidupan kita sebagai manusia dan makhluk sosial serta beragama, baik dalam skala lokal, nasional, maupun global, akan bisa menjadi lebih baik, dan lebih indah lagi kedepannya dibandingkan hari ini dan dari masa-masa sebelumnya," tambah dia. (ant/iwh)