Tujuh mayat ditemukan bergelimpangan di aliran Kali Bekasi, Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (22/9) pagi..
Sumber :
  • tvOnenews.com/M Supyan Limpong

Propam Polda Metro Jaya Periksa 6 Warga yang Terlibat dalam Temuan 7 Mayat Remaja Mengambang di Kali Bekasi

Rabu, 25 September 2024 - 15:53 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Polda Metro Jaya masih terus mengusut kasus penemuan 7 mayat remaja mengambang di Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Terbaru, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya tengah memeriksa enam warga sipil yang diduga terlibat dalam aksi pembubaran massa tawuran malam itu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, mereka dimintai keterangannya guna membuat terang perkara.

"Saksi juga diperiksa enam orang," ucap Ade Ary, Rabu (25/9).

Ade Ary menjelaskan, enam saksi tersebut adalah bagian dari 22 orang yang diangkut Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota.

Pada malam itu, terdapat 22 remaja diamankan tim patroli yang mendatangi sebuah gubuk tempat berkumpul 60 orang yang diduga akan berpesta.

"Waktu kejadian ada 22 orang yang diamankan, enam orang di antaranya juga diperiksa oleh Propam," tutur Ade.

Kendati demikian, Ade Ary belum merinci lebih jauh terkait hasil pemeriksaan Bidang Propam tersebut. Ia hanya menyebut proses pendalaman masih dilakukan.

"Penyelidikan dan pendalaman masih berlangsung," katanya.

Sebelumnya, Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya memeriksa 9 orang anggota tim Patroli Presisi yang bertugas saat ditemukannya 7 mayat mengambang di Kali Bekasi, kemarin.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa sampai saat ini Bidpropam masih memeriksa 9 polisi tersebut.

"Sampai dengan saat ini, yang diperiksa itu ada sembilan anggota Patroli Perintis Polres Metro Bekasi Kota," ucap Ade Ary saat dikonfirmasi, Senin (23/9).

Ade Ary menjelaskan, sembilan polisi yang diperiksa itu yang bertugas dalam pembubaran massa berkerumun yang diduga pelaku tawuran di Jalan Cipendewa Baru, Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu.

Adapun, meraka diperiksa terkait standar operasional prosedur (SOP) pembubaran massa tawuran.

"Kan mereka yang melakukan kegiatan cek TKP (tempat kejadian perkara), mereka melakukan patroli siber. Kemudian melihat ada yang lagi live Instagram melakukan ajakan tawuran kemudian mereka melakukan cek TKP. Inilah yang didalami, proses pengecekan TKP-nya itu, proses patrolinya itu seperti apa, proses pengecekan TKP-nya seperti apa, ini masih didalami,” beber Ade Ary.

Geger Temuan 7 Mayat Mengambang di Kali Bekasi

Geger  ditemukan tujuh mayat remaja laki-laki mengambang di Kali Bekasi, Kota Bekasi pada Minggu pagi, 22 September 2024. Kondisi tujuh mayat itu sudah dalam kondisi membengkak di bagian wajah.

Saat ini, tujuh jenazah juga sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan proses identifikasi. Diduga, para korban nekat melompat karena takut diciduk patroli polisi.

Terkait itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan bahwa tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Kota Bekasi karena nekat menceburkan diri lantaran takut kena patroli polisi.

Karyoto menyebut dalam mengusut kasus ini, pihaknya akan melibatkan Propam Polri dan Kompolnas.

"Yang sudah bisa diambil keterangan memang mereka menceburkan diri ke sungai karena adanya ketakutan. Ketakutan adanya patroli yang lewat atau yang menegur. Menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh Propam," kata Karyoto di lokasi TKP pada Minggu (22/9).

Karyoto mengakui, pada Sabtu, 21 September 2024 sekitar pukul 03.00 WIB, ada patroli polisi di kawasan Jatiasih.

Menurutnya, petugas yang berpatroli kemudian menemukan sekelompok remaja yang sedang berkumpul di lokasi.

Polisi juga sempat melakukan pembubaran terhadap kelompok remaja. Ada beberapa yang diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam.

Karyoto menuturkan ada informasi awal bahwa kelompok remaja yang berkumpul beralasan ingin merayakan ulang tahun. Menurutnya, polisi juga masih mendalami informasi tersebut.

"Informasinya katanya ulang tahun, ulang tahun mana kuenya, mana tempatnya? Kan tidak mungkin ulang tahun di sini," ujar Karyoto.

Dia menekankan pihaknya juga mempertanyakan kelompok remaja berada di lokasi pada pukul 03.00 WIB dini hari.

"Yang mesti dipertanyakan adalah kenapa 03.00 WIB adik-adik kita ini ada berada di sini," tuturnya.(rpi/dpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:47
02:34
07:08
02:04
19:18
06:15
Viral