- Istimewa
Indonesia dan Rusia Perkuat Kemitraan di Masa Depan
"Indonesia saat itu masih muda secara ekonomi, dan kami juga turut memperkuat kemampuan pertahanan dan membantu menjaga keutuhan wilayah," ujar Dubes Tolchenov.
Beberapa hasil dari kerja sama antara lain, Stadion Gelora Bung Karno.
Rumah Sakit Persahabatan Indonesia, hingga Tol Samarinda-Balikpapan.
Bahkan hingga saat ini, hubungan Indonesia-Rusia dinilai semakin kuat ditengah hantaman geopolitik dunia.
Tak hanya di bidang politik dan sosial, kerja sama juga semakin kuat di bidang pendidikan dan ekonomi.
"Omzet perdagangan bilateral terus meningkat, pada 2020 angkanya mencapai USD4 miliar. Dan ada eksplorasi di berbagai bidang, seperti energi, transportasi, pertanian, mineral, hingga penggunaan nuklir secara damai, kota pintar, pengembangan digital dan keamanan siber, dan sebagainya," tegas Dubes Tolchenov.
Di sampiing itu, Rusia dan Indonesia kini memiliki posisi yang dekat terutama dalam masalah dunia, salah satunya mengenai Palestina.
"Krisis Palestina-Israel dan situasi di Jalur Gaza menjadi salah satu yang utama kami dalami," terang Dubes Tolchenov.
Karenanya, seminar mengenai arsip negara ini menurutnya penting bagi penguatan hubungan kedua negara.
Dia berharap, dengan pengetahuan mendalam terkait sejarah kedua negara, dapat membantu hubungan Indonesia-Rusia di masa depan.
Sementara, Kepala Pelaksana/Penjabat Direktur Jenderal, Imam Gunarto, mengaku bangga Arsip Nasional Republik Indonesia menyelenggarakan seminar internasional bergengsi dan bekerja sama dengan Badan Arsip Federal Federasi Rusia dan Klub Diskusi Valdai.
Oleh karena itu, Dia menyampaikan penghargaan tertinggi kepada Badan Arsip Federal Federasi Rusia, Klub Diskusi Valdai, Kedutaan Besar Federasi Rusia di Republik Indonesia, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kedutaan Besar Indonesia di Moskow, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, para ahli domestik dan internasional, panitia penyelenggara bersama, dan semua pihak yang mendukung kesuksesan acara ini.