Baliho di Jakarta Timur Jadi Sasaran Pengrusakan, Pendukung Ridwan Kamil-Suswono Diminta Tak Terprovokasi

Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah baliho milik pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang terpasang di Jakarta Timur mengalami pengrusakan oleh orang tak bertanggungjawab.

Ketua Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar mengecam aksi pengrusakan baliho milik pasangan nomor urut 1 Pilkada Jakarta 2024 itu.

Ia menilai tindakan yang dilakukan bisa menimbulkan gesekan antar masing-masing pendukung. 

"Menyesalkan pengrusakan baliho atau atribut kampanye RIDO karena ini menunjukan cara kontestasi politik yang tidak baik dan dapat berdampak pasa perpecahan masyarakat untuk itu Rampai Nusantara berharap pembelahan pada kontestasi pilkada di jakarta tahun 2017 lalu tidak terulang karena masyarakat juga yang akan dirugikan," kata Semar kepada awak media, Jakarta, Kamis (26/9/2024).

Semar mendorong setiap pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta untuk dapat saling menghormati.

Hal itu ditujukan agar terciptanya perhelatan Pilkada Jakarta 2024 secara damai.

"Menghimbau kepada seluruh pasangan calon beserta pendukungnya untuk mengedepankan pilkada yg damai dan penuh riang gembira," katanya. 

Di sisi lain, Semar mendesak penyelenggara Pemilu segera menindaklanjuti temuan pengrusakan baliho pasangan RIDO tersebut.

Tak hanya itu, Semar meminta pendukung pasangan calon RIDO untuk menahan diri dan tidak terprovokasi atas tindakan tersebut.

"Meminta kepada KPUD dan Bawaslu DKJ untuk menindak tegas segala pelanggaran kampanye termasuk pengrusakan atribut karena ini berpotensi pelanggaran pidana pemilu yang dalam hal ini dilindungi oleh undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum," katanya.

Semar meyakini tindakan pengrusakan baliho pasangan juga terkait dengan meroketnya elektabilitas RIDO yang hingga hari ini masih tidak terkejar oleh paslon lainya. 

"Pasangan RIDO merupakan pasangan terbaik untuk masyarakat Jakarta sehingga ada upaya dengan segala cara untuk menjatuhkannya antara lain dengan merusak atribut kampanye RIDO," pungkasnya. (raa)