Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Sutrisno (pegang ponsel) saat menenangkan masyarakat di Pondok Pesantren Al Qona'ah di Desa Karang Mukti, Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jumat (27/9)..
Sumber :
  • Antara

Oknum Guru Diduga Cabuli Santriwati, Ratusan Warga Geruduk Pondok Pesantren di Bekasi

Sabtu, 28 September 2024 - 12:35 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ratusan orang menggeruduk Pondok Pesantren Al-Qonaah di wilayah Kabupaten Bekasi terkait kasus dugaan pencabulan yang dilakukan pengurus pesantren terhadap santriwati, Jumat (27/9) malam.

Seorang guru berinisial MH (29) dan S (52) selaku pimpinan pesantren tersebut diduga melakukan perbuatan bejat itu.

Ratusan orang yang meminta pertanggungjawaban terduga pelaku pun ramai-ramai mendatangi pesantren.

Polisi kemudian mengevakuasi dua terduga pelaku itu dengan pengamanan ketat. 

"Kami evakuasi karena massa berjumlah sekitar 300 orang menuntut pertanggungjawaban,"  kata Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Sutrisno dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (28/9). 

Sutrisno menjelaskan, pihaknya mengerahkan 20 personel untuk melakukan pengamanan terhadap massa yang mendatangi pondok pesantren.

"Petugas juga telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, seperti Kepala Desa Karangmukti, Sumardi dan Kepala Desa Karangsatu, Sarim, yang turut hadir untuk menenangkan massa," ujarnya.

Hari makin malam ternyata massa yang datang ke pesantren makin banyak. Negosiasi panjang pun dilakukan polisi dengan pihak-pihak terkait.

Pada akhirnya, polisi bisa membawa kedua terduga pelaku ke Polres Metro Bekasi.

"Keduanya langsung dibawa ke Polres Metro Bekasi dengan pengawalan ketat oleh Unit Reskrim dan Tim Samapta Presisi guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap seluruh kebenaran di balik dugaan pencabulan ini," ucap Sutrisno.

Wakil Direktur Intelijen dan keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya AKBP Ardiansyah yang tiba di lokasi pada pukul 21.50 WIB juga memberikan instruksi agar keamanan di sekitar pondok diperketat guna menghindari potensi perusakan atau penjarahan.

Adapun kasus tersebut membuat aktivitas di pesantren itu terhenti total dan diduga banyak korban pencabulan, namun, belum berani melapor, karena merasa takut dan malu.

Polres Metro Bekasi dan aparat desa juga terus berkoordinasi untuk menjaga suasa kondusif di tengah kekhawatiran akan terjadinya aksi anarkis dari masyarakat sekitar. (ant/dpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
08:47
03:57
02:06
01:59
01:46
03:28
Viral