Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029, Anindya Bakrie..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira

Jawab Tantangan Pertumbuhan Ekonomi, Anindya Bakrie Tekankan Lima Kunci Ini

Sabtu, 28 September 2024 - 14:25 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029, Anindya Bakrie menegaskan, untuk menjawab tantangan pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas diperlukan lima kunci utama.

Hal itu disampaikan Anindya saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional: Tantangan dan Harapan Pertumbuhan Ekonomi 2024-2029, di Auditorium PLN Pusat, Jakarta Selatan, pada Sabtu (27/9).

“Paling tidak, 3 dari 5 hal itu, dunia usaha bisa bekerja sama dengan pemerintah,” kata Anindya.

Menurutnya, kunci yang pertama adalah dari sisi konsumsi low expense. Yang mana dalam hal ini dari sisi pengusaha bisa memperkuat daya beli masyarakat.

“Nomor 2, kita melihat pemerintah mempunyai kaki tangan untuk memperluas infrastrukturnya. Bukan saja untuk pembuatan infrastruktur. Pembangunan ini kita tahu, tapi juga di dalamnya ada rumah sakit dan juga tentunya sekolah,” ungkap Anindya.

Selain itu, kunci yang ketiga adalah dari sisi Foreign Direct Investment atau FDI yang mana dalam hal ini para pengusaha bisa berperan.

“Dan memang yang dibutuhkan adalah bagaimana bersama-sama kita bisa menciptakan iklim usaha yang baik. Dengan rule of law yang baik. Sehingga orang nyaman untuk masuk ke Indonesia. Karena perlu kita sadari bahwa ketika kita bicara investasi, ataupun domestik, ini kan tidak bicara untuk 1 atau 2 tahun. Ini 5 tahun, 10 tahun, bahkan 15 tahun,” jelas Anindya.

Kemudian, yang keempat untuk menjawab tantangan ekonomi adalah akan sangat bagus jika investasi berbasis ekspor. 

“Dan tentu yang keempat, akan sangat bagus kalau investasi ini juga dapat berbasis ekspor. Jadi paling tidak nilai tambahnya itu keras,” tukasnya.

Selanjutnya, yang terakhir adalah perlunya menggandeng pihak-pihak lain untuk mengatasi persoalan ekonomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. 

“Indonesia ini perlu bersyukur. Karena ketika bicara ekonomi hijau seperti sampai sebelumnya, ekonomi biru, ekonomi digital, kita punya hak untuk bicara atau berperan di dunia,” jelas Anindya. (ars/dpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
08:47
03:26
07:58
03:57
03:17
02:06
Viral