Dunia Pendidikan RI sedang Darurat! Peristiwa Hina Kerap Terjadi, Ini Deretan Kasusnya.
Sumber :
  • istimewa

Dunia Pendidikan RI sedang Darurat! Peristiwa Hina Kerap Terjadi, Ini Deretan Kasusnya

Senin, 30 September 2024 - 17:40 WIB

Kedua pelaku awalnya masih mengenakan seragam sekolah, hingga selanjutnya bersetubuh di lantai ruang kelas, direkam dan dilihat teman-temannya.

Pelaku perempuan merupakan siswi SMP di Demak, sedangkan pelaku laki-laki siswa SMA di Demak. Sedikitnya ada 4 cuplikan video dari aksi tidak senonoh ini yang beredar.

Dalam rekaman video, 9 temannya sempat menonton adegan kedua pelajar ini. 

Sesekali pelaku laki-laki meminta temannya untuk mengecek apakah ada orang yang akan mendekat.

Ironis 9 pelajar yang melihat langsung adegan persetubuhan kedua pelajar ini seperti menganggap sebagai sesuatu hal yang wajar. 

Bahkan, seorang pelajar lain sempat mengambil alat penerangan untuk menyorot bagian sensitif.

Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi menjelaskan, setelah video kedua pelajar ini viral di jajaring WhatsApp (WA), orang tua pelaku perempuan langsung melapor ke pihak Kepolisian.

Peristiwa yang sempat viral ini terjadi saat ada acara pengajian di masjid dekat gedung SD yang menjadi lokasi persetubuhan.

Awalnya, pelaku putri sempat diajak dengan pelaku laki-laki bersama 9 temannya masuk ke gedung SD yang pintunya bisa dibuka secara paksa. Hingga perbuatan tidak senonoh itu terjadi.

Saat ini polisi sudah melakukan penyidikan terhadap pelaku anak yang berkonflik dengan hukum dan meminta keterangan 9 temannya sebagai saksi.

Diketahui pelaku laki-laki sudah menyetubuhi pelaku perempuan sebanyak 7 kali di lokasi yang berbeda.

Pihak Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Demak berharap tetap memperhatikan nasib pendidikan dari kedua pelajar tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak, Haris Wahyudi Ridwan menyatakan, dari kasus ini polisi telah menetapkan pelaku pria sebagai tersangka pencabulan anak.

Atas perbuatannya, pelaku akan dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman pidana serendahnya 5 tahun atau setingginya 15 tahun. 

- Jusuf Kalla Lempar Kritik ke Mendikbudristek Nadiem

Di tengah banyaknya polemik di dunia pendidikan, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) lempar kritikan ke Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Kata JK, Nadiem sebagai menteri jarang ke kantor dan juga mengecek permasalahan ke daerah. 

Selain itu, JK juga membandingkan Nadiem dengan menteri pendidikan sebelumnya, termasuk Anies Baswedan.  

"Ada orang, the man behind the gun. Kalau perusahaan, CEO. Dari daftar, siapa menteri pendidikan selama ini. Pak Ki Hajar Dewantoro, orang hebat, mendirikan taman siswa. Itu cikal bakal dari prinsip pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua orang hebat di bidang pendidikan," beber JK, seperti dikutip di kanal YouTube TV Parlemen, pada Minggu (8/9/2024).

Bahkan, JK juga menyebutkan, tokoh-tokoh itu memiliki latar belakang kuat di bidang pendidikan. 

"Ada kemudian Mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman guru, bidang pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor," bebernya.

Tak hanya itu saja, JK juga mengibaratkan, kementerian seperti perusahaan di mana pimpinan atau CEO sebagai tonggaknya. 

Dia pun menceritakan pengalaman saat hendak bertemu dengan Nadiem.

Alih-alih di kantor, Nadiem meminta JK menemuinya di apartemen. 

JK pun meminta dalam pemerintahan selanjutnya, untuk berhati-hati memilih menteri. 

"Karena bagaimana, berapa puluh anggaran dikasih kalau CEO-nya begini, bagaimana bisa jadi," bebernya. 

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo melantik Nadiem Makarim sebagia mendikbudristek pada 23 Oktober 2019. Sebelum bergabung dengan kabinet, Nadiem dikenal sebagai pendiri Gojek. (aag) 
 

Berita Terkait :
1 2 3 4
5
Tampilkan Semua
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:18
13:38
09:55
01:08
01:39
01:59
Viral