Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, saat mengisi acara Ministerial Lecture di Universitas Diponegoro, Semarang, pada Jumat (4/10/2024)..
Sumber :
  • Dok. Kemnaker

4 Strategi Kemnaker untuk Tingkatkan Mutu Pelatihan Vokasi, Siap Cetak Tenaga Kerja Berdaya Saing Global

Jumat, 4 Oktober 2024 - 20:39 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelatihan vokasi demi mencetak tenaga kerja yang lebih kompeten dan siap bersaing di pasar kerja modern.

Dalam dunia yang semakin kompetitif, keterampilan praktis dan relevan sangat penting untuk menunjang daya saing tenaga kerja Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, saat memberikan kuliah di Universitas Diponegoro, Semarang, Jumat (4/10/2024).

Menurutnya, ada empat strategi utama yang diterapkan untuk memperbaiki mutu pelatihan vokasi, dan semuanya melibatkan keterlibatan industri serta perbaikan kurikulum.

Strategi pertama adalah penerapan link and match antara program pelatihan vokasi dengan kebutuhan industri.

Hal ini dilakukan dengan melibatkan sektor industri dalam penyusunan standar kompetensi dan kurikulum pelatihan.

"Keterlibatan industri dalam menyusun standar dan kurikulum pelatihan sangat penting agar pelatihan vokasi dapat menjawab kebutuhan nyata di lapangan,” ujar Anwar Sanusi.

Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, dalam acara Ministerial Lecture di Universitas Diponegoro, Semarang, pada Jumat (4/10/2024).
Sumber :
  • Dok. Kemnaker

 

Dengan ini, diharapkan peserta pelatihan akan mendapatkan keterampilan yang benar-benar dibutuhkan oleh pasar kerja.

Strategi kedua adalah penyempurnaan kurikulum dengan menambahkan porsi keterampilan teknis, keterampilan interpersonal (soft skills), dan keterampilan digital.

Dengan adanya digitalisasi di hampir setiap sektor, Kemnaker menekankan bahwa lulusan pelatihan vokasi harus siap menghadapi tuntutan dunia kerja modern dan mampu bekerja dalam tim serta menguasai teknologi digital.

Strategi ketiga adalah reorientasi pelatihan kejuruan yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan daerah.

Anwar menyebutkan pentingnya program pelatihan yang relevan dengan daerah masing-masing, sehingga lulusan dapat berkontribusi maksimal untuk pembangunan daerah mereka.

Terakhir, Kemnaker memperkuat kolaborasi dengan sektor industri dalam penyelenggaraan pelatihan vokasi.

Keterlibatan industri secara langsung dalam pelatihan akan memastikan lulusan pelatihan memiliki kompetensi sesuai standar yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

Melalui keempat strategi ini, Kemnaker berharap bisa mencetak tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan dunia kerja modern.

“Kualitas tenaga kerja sangat menentukan daya saing bangsa, dan pelatihan vokasi adalah salah satu kunci utama untuk mewujudkan hal tersebut,” pungkas Anwar.

Dengan implementasi keempat strategi ini, diharapkan kualitas pelatihan vokasi di Indonesia akan semakin baik, serta mencetak lulusan yang lebih siap menghadapi persaingan di pasar kerja global. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:46
00:50
01:22
02:57
02:43
02:59
Viral