Kisah Mbrebes Mili, salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC)..
Sumber :
  • Istimewa

Siapa Sangka Kisah Mbrebes Mili Berawal dari Tak Ingin Orang Nangis Mengiris Demi Makan Bawang Goreng

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 09:31 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Dini Windu Asih memulai usahanya “Mbrebes Mili” dengan produk bawang goreng.

Keinginannya sederhana, menyediakan produk bawang goreng siap makan agar orang-orang tak perlu menangis saat mengiris bawang demi bisa mengonsumsi bawang goreng  

“Saya ingin orang-orang tidak perlu ‘menangis’ saat mengiris bawang untuk bikin bawang goreng," ujar Dini saat mengingat cerita awal memulai usaha, dikutip dalam keterangannya, Sabtu (5/10/2024).

Kisah Mbrebes Mili, salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), dimulai pada tahun 2017. Tujuh tahun berjalan, torehan prestasi telah dicatatkan Mbrebes Mili.

“Pas zaman kecil, Ibu saya kalau masak enak banget, dan selalu ditaburi bawang goreng bikinan sendiri. Kami familiar dengan bawang goreng dari Brebes, karena orangtua saya orang Brebes. Saya pengen bantu ibu-ibu menyiapkan sesuatu yang praktis, enggak perlu nangis-nangis ngiris bawang, pakai Mbrebes Mili aja,” kata Dini.

Dalam bahasa Jawa, mbrebes mili artinya menangis. Tetapi, Dini memilih “Mbrebes Mili’ sebagai jenama usahanya karena punya harapan di balik nama itu. Mili mengandung arti mengalir.

Dari usaha ini, Mbrebes Mili bisa jadi pintu rezeki yang terus mengalir dan menjadi berkah untuk banyak orang.

Awalnya, Dini memasarkan produk bawang gorengnya melalui lingkaran terdekat yaitu tetangga, kolega, keluarga, teman-teman lama.

Pemasaran dilakukan melalui media sosial. Dari sini, ia melihat respons positif dari para pembeli dan menumbuhkan optimistisnya akan potensi bisnis produk bawang goreng ini.

Tak sampai setahun, produk Mbrebes Mili sudah dipasarkan di salah satu supermarket ternama di Jakarta Selatan. Kini, bisnis Mbrebes Mili sudah semakin berkembang dan melakukan penetrasi pasar tak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

Mbrebes Mili juga memasarkan minyak bawang, yang diolah dari minyak yang digunakan untuk menggoreng bawang.

“Dimulai dari bawang merah dan bawang putih goreng, kami sudah berhasil berinovasi dengan produk minyak bawang yang jadi bagian dari zero waste innovation. Biasanya minyak itu kan jadi limbah, kami tidak ingin seperti itu,” papar Dini.

Dia memastikan, minyak yang digunakan Mbrebes Mili adalah minyak yang berkualitas dan masih layak konsumsi ketika diolah menjadi minyak bawang.

“Minyak kami berkualitas, bukan dipakai sampai berulang kali, dan masih jernih. Minyak bawang ini bisa dipakai untuk menumis, menggoreng telur, bikin nasi goreng, mie goreng, dan lain-lain,” lanjut dia.

Dini juga mengungkapkan, ia tak ingin cepat berpuas diri. Inovasi akan terus dilakukan, karena ingin mewujudkan impian menjadikan Mbrebes Mili sebagai “brand leader” untuk produk bawang goreng dan minyak bawang.

Berbagai kompetisi bisnis telah diikuti Mbrebes Mili dalam tiga tahun terakhir.

Hasilnya, berkali-kali menjadi juara. Puncaknya, pada tahun ini, Mbrebes Mili terpilih menjadi salah satu UMKM yang mengikuti gelaran “Amazing Indonesia” di Jeddah, Arab Saudi, 26-28 September 2024.

Menurut Dini, semua ini berawal dari Apresiasi Kreasi Indonesia yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2023. Dari ratusan peserta yang ikut, terpilih 40 UMKM yang dikurasi pada awal 2024.

Kemudian, dipilih lagi 20 peserta yang mengikuti pameran trade expo. Hingga akhirnya pada Agustus 2024, Mbrebes Mili masuk daftar 10 besar peserta yang bisa mengikuti “Amazing Indonesia”.

“Tetapi, peserta wajib membiayai sendiri transportasi dan akomodasinya. Dan yang berangkat hanya 2 peserta,” kata Dini.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini, Dini berangkat dengan dukungan Yayasan INOTEK serta SETC di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”.

Sementara, Direktur Eksekutif Yayasan INOTEK Ivi Anggraeni mengatakan, Mbrebes Mili merupakan UMKM binaan yang mengikuti Program UMKM Untuk Indonesia (UUI). Ia menilai, Mbrebes Mili memiliki potensi memasuki pasar internasional.

“Mbrebes Mili bukan hanya sekadar UMKM biasa. Mereka adalah contoh nyata dari inovasi dan kualitas yang dimiliki oleh produk lokal kita. Dengan bimbingan dan dukungan dari Yayasan INOTEK dan SETC, kami yakin mereka dapat bersaing di pasar global,” ujar Ivi.

Sementara itu, perwakilan Sampoerna Untuk Indonesia, Arief Triastika, mengatakan dukungan SETC bagian dari wujud komitmen mendukung pertumbuhan UMKM.

“Melalui payung program keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia, kami senantiasa mendukung sektor UMKM untuk terus bertumbuh sebagai salah satu penggerak utama perekonomian nasional,” kata Arief.

Program UMKM Untuk Indonesia (UUI) dilaksanakan pada Februari – Juli 2024 dengan berbagai rangkaian workshop sebagai upaya mengembangkan kemampuan teknologi digital dan memperkuat strategi pemasaran digital.

Tujuannya, meningkatkan daya saing pelaku UMKM di Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Program UUI diikuti 1.000 UMKM dan selama 5 bulan mendapatkan pendampingan bisnis, pendampingan perubahan kemasan, pembuatan barcode, pendampingan legalitas usaha, dan dilibatkan dalam berbagai expo.

Dalam program ini, Mbrebes Mili telah memanfaatkan berbagai fasilitas ini untuk meningkatkan kualitas produknya dan mempersiapkan diri untuk ekspansi ke pasar luar negeri.(lkf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:33
01:30
10:16
01:33
02:01:30
02:25
Viral