- Istimewa
Gempa Megathrust Mengintai! Pemkab Jember Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat
Jember, tvOnenews.com - Pemkab Jember tidak main-main dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana alam yang bisa datang kapan saja.
Langkah nyata diambil dengan memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memperbanyak simulasi kebencanaan. Hal ini bertujuan memberikan gambaran konkret tentang potensi bencana kepada warga.
Kesiapsiagaan ini tidak hanya dilakukan di tingkat kabupaten, tetapi juga menyentuh hingga tingkat desa.
Penjabat sementara (Pjs) Bupati Jember, Imam Hidayat, menegaskan bahwa selain simulasi, pengenalan teknologi informasi kepada masyarakat juga menjadi kunci penting.
“Banyak masyarakat yang mahir menggunakan ponsel, tetapi tidak semua memanfaatkan teknologi ini untuk belajar tentang mitigasi bencana,” ujarnya saat membuka FGD Mitigasi Bencana Megathrust di Aula PB Soedirman (2/1).
Selain itu, peta rute evakuasi harus diperkuat dan dipahami oleh masyarakat. Ini penting agar ketika bencana benar-benar terjadi, warga tahu di mana harus mencari titik aman dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelamatkan diri.
Dari sisi lain, gempa megathrust yang berpotensi memicu tsunami dapat berdampak serius di lima daerah di Pulau Jawa, terutama di Jawa Barat (Jabar).
Karenanya, peningkatan kesiapsiagaan untuk menghadapi dampak terburuk bencana alam ini perlu dilakukan sejak dini.
“Kita semua berharap tidak terjadi bencana, tetapi mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan adalah suatu keharusan,” ungkap Herman Suryatman, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar, pada Kamis, (3/10/2024).
Herman menjelaskan bahwa lima wilayah di Jabar yang berpotensi terdampak gempa bumi dan tsunami megathrust Selat Sunda adalah Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, dan Sukabumi.
Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Megathrust, Hidrometeorologi Basah, dan Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung, Herman menegaskan pentingnya simulasi sebagai bentuk persiapan terbaik.
“Saya telah menginstruksikan kepala BPBD untuk melaksanakan simulasi bencana dalam waktu tiga bulan ke depan. Ini mencakup geladi posko, simulasi administrasi, koordinasi, hingga gladi lapangan,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Pemkab Jember menunjukkan komitmennya untuk menjaga keselamatan warganya dalam menghadapi ancaman bencana yang tidak terduga. (aag)