- IST
Viral Aksi Pelecehan Seksual Guru SMKN 56 Jakarta ke Belasan Muridnya, Kepala Sekolah Bantah Lindungi Guru Cabul
Jakarta, tvonenews.com - Kepala Sekolah SMK Negeri 56 Jakarta, Ngadina angkat bicara terkait adanya tuduhan masyarakat yang menyebut dirinya justru malah melindungi guru seni budaya inisial H (40) yang diduga melecehkan belasan siswi di sekolahnya.
Ngadina disebut-sebut menutup-nutupi dan juga menjaga agar yang bersangkutan tidak dipecat.
Mendengar hal ini, Ngadina langsung membantah tuduhan tersebut.
"(Soal tuduhan masyarakat) Jawaban itu sebetulnya menyangkut, terlihat di kronologi yang saya sampaikan tadi ya, sudah terlihat di situ apakah saya menutupi atau melindungi," ucap Ngadina saat diwawancarai awak media, Selasa (8/10/2024).
Menurutnya, justru ia langsung menindaklanjuti begitu mendapati laporan dari para siswi yang menjadi korban pelecehan.
Ia mengaku, setelah banyaknya laporan siswi yang datang, ia langsung memanggil pelaku H dan memintai keterangannya.
"Itu jelas saat itu anak kami lapor, saat itu kami tindaklanjuti dan kami tidak ada yang melindungi. Siang itu juga, sore itu sekitar jam 2, setelah itu langsung saya tangani guru yang bersangkutan. Langsung kami berbincang bersama, antara saya yang selaku kepala sekolah, dan pak wakil yang membidangi bersama guru tersebut, mencari masukan atau keterangan dari pihak yang bersangkutan," ungkap Ngadina.
Ngadina menegaskan, pihaknya tidak akan pandang bulu. Ia akan menindak siapapun yang kedapatan bersalah. Terlebih ini telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak muridnya.
"Untuk orang yang bersalah ya kami yang tindak. Tentunya tindakan kami sesuai dengan porsi kemampuan dan kewenangan kami," ucapnya.
Selanjutnya, Ngadina menjelaskan langkah yang ditempuh pihaknya dalam menangani kasus pelecehan seksual yang dilakukan H.
"Ini secara keseluruhan, langkah saya bukan hanya ke depannya, sejak hari ini langkah kami adalah mengkondusifkan sekolah, menyamankan KBM (kegiatan belajar mengajar), agar belajar mengajar berjalan secara normal, wajar, nyaman, dan anak mendapatkan ilmu yang bermanfaat, yang berguna bagi kehidupan yang mendatang," tandasnya.
(rpi/ebs)