Sejumlah pedagang Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Pasar Tanah Abang melakukan protes.
Sumber :
  • Abdul Gani Siregar-tvOne

Heboh Penyegelan Sepihak Kios di Tanah Abang, Ridwan Kamil: Solusinya Musyawarah

Jumat, 11 Oktober 2024 - 08:21 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menyatakan masalah penyegelan secara sepihak ratusan kios akibat kenaikan harga sewa tanpa informasi di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Pasar Tanah Abang perlu dilakukan musyawarah.

Karena dia menilai dalam setiap permasalahan yang ada, pasti tercipta juga jalan keluarnya. Apalagi jika seluruh pihak terkait bisa urun rembuk dan melakukan diskusi secara terbuka. 

"Apa yang menjadi akar masalah penyegelan tersebut? Proses dialog sebelumnya seperti apa? Esensinya semua orang di Jakarta berhak mencari penghidupan seusai rambu-rambu aturan yang berlaku. Nah, solusinya ini harus dimusyawarahkan. Tidak boleh sepihak," ujar pria yang akrab disapa RK, dalam keterangan resmi, Jumat (11/10/2024).

Sebelumnya, Ratusan pedagang Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Pasar Tanah Abang melakukan protes terkait penyegelan ratusan kios akibat kenaikan harga sewa tanpa informasi.

Bentuk protes ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Tanah Abang Jimmy Rory.

"Jadi aksi ini merupakan akumulasi dari kekecewaan pedagang semua terkait nilai service charge (harga sewa) yang kami anggap terlalu tinggi dibandingkan di Blok A, B atau K. Sementara pedagang yang menempatkan kios di JPM ini adalah pedagang kecil," jelas dia di JPM Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).

Jimmy mengatakan lewat aksi protes ini ada beberapa poin yang disampaikan kepada pengelola pasar, yaitu BUMD Perumda Pembangunan Sarana Jaya.

Bahkan, Jimmy mengungkapkan para pedagang mendapatkan ancaman dari pihak pengelola terkait surat edaran yang menerangkan kenaikan harga sewa kios dan penyegelan kios.

Adapun, tuntutan pertama, pedagang meminta harga sewa kios diturunkan menjadi Rp800 ribu mulai bulan Oktober.

Sebagaimana harga sewa awal yang disepakati antara pihak pengelola dan pedagang sebesar Rp560 ribu.

Akan tetapi, pada awal tahun 2024 mendapat surat edaran kenaikan harga sewa menjadi Rp800 ribu.

"Tiba-tiba ada edaran bahwa nilai service charge naik jadi Rp800 ribu. Belum ada dua Minggu, Sarana Jaya mengedarkan lagi edaran. Nilai service charge sebesar Rp1,4 juta," tuturnya. (agr/nsi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:04
01:13
01:02
02:38
01:01
00:53
Viral