- Istimewa
RI Jadi Koordinator ASEAN-Australia Angkat Kerja Sama 3 Bidang
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia ditunjuk mewakili negara-negara ASEAN sebagai koordinator untuk kemitraan ASEAN-Australia yang mengangkat kerja sama pada tiga bidang, yakni politik dan keamanan, ekonomi, serta sosial budaya.
"Tahun ini Indonesia menjadi koordinator bagi kemitraan ASEAN-Australia untuk periode 2024-2027. Di dalam konteks ini mewakili negara-negara ASEAN," kata Menlu Retno Marsudi saat memberikan keterangan di sela-sela KTT Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, mengutip Antara pada Jumat (11/10/2024).
Menlu menjelaskan bahwa sebelumnya, Indonesia menjadi koordinator untuk kemitraan ASEAN dan Amerika Serikat (ASEAN-US).
Dalam pertemuan ASEAN-Australia pada rangkaian KTT Ke-45 ASEAN, Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang memimpin delegasi RI, mengangkat beberapa prioritas kerja sama yang akan didorong dalam kemitraan ASEAN-Australia.
Di bidang politik dan keamanan, RI berupaya memajukan penanganan terorisme dan kejahatan transnasional.
"Di pilar ekonomi, mendorong implementasi efektif dari berbagai perjanjian ekonomi seperti RCEP, kemudian ASEAN-Australia-New Zealand FTA dan juga Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040," jelasnya.
Menlu menambahkan bahwa Australia’s Southeast Asia Economic Strategy ini adalah strategi dari Australia yang menjadikan ASEAN menjadi salah satu prioritas atau jangkar untuk meningkatkan kerja sama ekonomi sampai dengan tahun 2040.
Untuk pilar sosial budaya, ASEAN akan terus mendorong untuk ditingkatkannya kerja sama di bidang pendidikan, budaya dan peningkatan people-to-people contact termasuk optimalisasi ASEAN-Australia Center.
Pada pertemuan tingkat tinggi dengan kepala negara ASEAN dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Wapres Ma'ruf Amin menekankan pentingnya menghindari kebijakan pertahanan yang dapat memicu perlombaan persenjataan dan ketegangan di kawasan.
"Sebagai kawasan yang majmuk, kita harus bersama-sama menghindari terjadinya konflik dan kondisi yang semakin panas," kata Wapres melalui Menlu Retno.(ant/ree)