- ANTARA
Panti Asuhan di Tangerang Jadi Tempat Pelecehan Seksual oleh Ketua Yayasan, DPR Beri Pesan Ini untuk Pemerintah
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pelecehan seksual di Panti Asuhan Darussalam An'nur Tangerang mendapatkan perhatian DPR.
Anggota DPR RI Arzeti Bilbina meminta pemerintah memberikan pendampingan psikologis kepada para korban pelecehan seksual di Panti Asuhan Darussalam An'Nur Tangerang, Banten.
Arzeti menuturkan, para korban pelecehan seksual harus diperiksa kesehatan fisiknya sekaligus diberi pendampingan psikologis.
"Ini demi kesehatan mental anak-anak yang mengalami kejadian keji, yang sangat luar biasa itu," ujar Arzeti, dalam keterangannya, Jumat (11/10/2024).
Peristiwa pelecehan seksual yang dialami anak-anak penghuni Panti Asuhan Darussalam An'nur benar-benar keji dan pelakunya harus dihukum tegas.
Sebab, panti asuhan mestinya menjadi tempat aman bagi anak-anak. Ia menyayangkan pelaku pelecehan seksual adalah pemilik yayasannya sendiri.
"Ini sebuah tindakan keji dan sangat mengkhawatirkan," kata Arzeti menegaskan.
Para pelaku diharapkan bisa mendapatkan hukuman seberat-beratnya karena korban sudah begitu banyak.
Peristiwa ini pertama kali terungkap setelah ada laporan dari salah satu korban berinisial R (16) kepada orang tua asuhnya.
Sejauh ini, polisi menetapkan tiga tersangka yakni Sudirman (49), ketua yayasan Yusuf Bahtiar (30) dan Yandi Supriyadi (28).
Saat ini Yandi masih menjadi buron sementara Sudirman dan Yusuf sudah ditangkap polisi.
Polda Metro Jaya menyebutkan korban pelecehan seksual di Panti Asuhan Darussalam An'Nur Kunciran Pinang itu telah bertambah satu orang sehingga total menjadi delapan orang.
"Untuk anak korban per Rabu atau hari ini sudah bertambah satu lagi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (9/10/2024). (ant/iwh)