Kebakaran di rumah potong ayam di Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Sabtu (19/10/2024)..
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Petugas Damkar Depok Meninggal Usai Padamkan Kebakaran di Pasar Cisalak, Ini Kronologinya

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 16:23 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Seorang petugas pemadam kebakaran di Kota Depok meninggal dunia sesaat setelah memadamkan kebakaran di rumah potong ayam di Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok.

Korban adalah Martin Panjaitan seorang petugas damkar di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok.

Sebelumnya, korban ikut tim pemadam saat kebakaran besar terjadi sekitar pukul 19.50 WIB tadi malam.

Meninggalnya Martin menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan rekannya sesama pemadam di DPKP Kota Depok.

Kebakaran di rumah potong ayam di Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Sabtu (19/10/2024).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

 

"Teman saya meninggal, semoga ada keadilan," kata salah satu petugas DPKP Depok Sandi Butar Butar sambal menangis, Sabtu (19/10/2024).

Namun korban tidak meninggal di lokasi kejadian. Saat itu api sudah berhasil dipadamkan oleh petugas yang diterjunkan sekitar 40 personel, dengan 10 unit mobil damkar.

"Martin bagian dari keluarga besar kami, terus terang kami kaget dan sangat berduka cita. Martin orang yang kuat, dan ini TKO buka sebesar itu menurut kami, karena dia ini udah makanan biasa buat dia. Cuma Ketika Tuhan memanggil dia, kami itu tahunya dia beristirahat," kata Kasie Penyelamatan DPKP Kota Depok, Tesy Haryati.

Peristiwa itu terjadi usai pendinginan, korban meminta waktu untuk istirahat dan dilakukan pergantian personel. Korban beristirahat di dalam mobil ambulans ditemani seorang temannya. 

“Setelah dia beristirahat, satu orang saya suruh dampingin ke ambulans. Sudah masuk di ambulans, ternyata sampai di perempatan Jalan Juanda, itu kan kondisi macet total. Nah Irfan yang ada di dalam ambulans, salah satu anggota Damkar juga Cimanggis itu berteriak ke sopir bahwa dinyatakan sepertinya Martin sudah nggak ada,” ungkapnya. 

Saat dalam ambulans, korban dan Irfan sempat mengobrol. Namun tiba di perempatan, korban tergeletak. 

Martin menghembuskan nafas pada Jumat malam sekitar pukul 21.35 WIB. 

“Jadi rebah badannya, tapi sangat tiba-tiba. Jadi, irfan sendiri itu panik. Jadi dia minta tolong sopir tolong dicek, apakah yang bersangkutan masih ada pak atau bagaimana gitu ya. Dan ternyata jam 21.35 kami terima kabar yang sangat menyedihkan. Jadi kalau detail tentang Martin meninggal, saya terus terang tidak tahu karena saya tidak mendampingi dia ambulans, saya masih di TKP waktu itu,” ceritanya. 

Tesi mengaku tidak mengetahui apakah anak buahnya itu memiliki riwayat penyakit atau tidak. 

Selama ini korban dikenal sebagai pribadi yang pendiam. Almarhum selalu menuruti apa yang diperintah oleh atasan. 

“Selama ini dia orangnya pendiam. Martin kalau ketemu cuma senyum-senyum. Dia gak nyusahin, kalau di anggota itu dia baik, ya boleh ditanya, bukan saya ya, karena saya pernah beririsan dengan Martin, tapi dia orangnya baik, dia nggak pernah ngeluh, terus dia di TKP itu bukan banyak sekali permintaan terus segala macem itu nggak ada. Dia diperintahkan A, Alhamdulillah dilaksanakan, dia patuh orangnya, taat,” kenang Tesy.(muu)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:55
01:18
01:38
03:04
12:58
01:47
Viral