Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

Profil Meutya Hafid, dari Jurnalis Hingga Jadi Menkomdigi, Berapa Harta Kekayaannya?

Senin, 21 Oktober 2024 - 14:55 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Meutya Vahida Hafid telah resmi dilantik oleh Presiden RI, Prabowo Subianto sebagai Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Republik Indonesia pada Senin (21/10).

Ia masuk dalam kabinet Merah Putih Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.

Sejak awal berkiprah, Meutya Hafid memang kerap dekat dengan dunia komunikasi.

Perempuan kelahiran Bandung tahun 1978 itu mengawali karirnya sebagai jurnalis televisi yang akhirnya terjun ke dunia perpolitikan melalui Partai Golongan Karya (Golkar).

Saat di dunia jurnalis, ia tak tanggung-tanggung. Meutya mendapatkan sejumlah prestasi dan dedikasi, terutama pada liputan daerah konflik.

Ia meliput Darurat Militer Aceh (2003), Tsunami Aceh dan perjanjian damai Aceh (2005), Pemilu Irak (2005), Kudeta Militer Thailand dan konflik Thailand Selatan (2006), serta liputan Palestina (2007).

Saat liputan Pemilu di Irak 2005. Meutya bersama Budiyanto (kameramen Metro TV kala itu, kini Pemimpin Redaksi Metro TV) disandera selama 7 hari oleh Pasukan Mujahidin Irak. Peristiwa itu dituliskan dalam bukunya “168 jam dalam Sandera”. 

Meutya akhirnya diganjar Elizabeth o' Neill Journalism Award (2007) dan sejumlah penghargaan lain di dunia jurnalistik.

Ia dianugerahi Kartu Pers Nomor Satu atau Press Card Number One (PCNO), penghargaan kepada wartawan profesional dengan kompetensi dan integritas. 

Selanjutnya, Meutya bergabung dengan Partai Golkar pada 2009 dan masuk ke Senayan pada 2010. Jatuh bangun di dunia perpolitikan Meutya rasakan bersama Partai Golkar.

Saat awal bergabung dengan Partai Golkar, Meutya Hafid maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari daerah Pemilihan Sumatera Utara 1.

Kemudian, ia terpilih dan mengawali kiprah sebagai anggota DPR di Komisi XI bidang keuangan dan perbankan. Meutya ikut dalam sejumlah gebrakan, antara lain soal Merpati Air dan kasus Citibank.   

Saat dipindah ke Komisi I DPR, bidang luar negeri, pertahanan, komunikasi dan informatika, serta intelijen, pada 2012, Meutya mengunjungi Gaza untuk memberikan bantuan secara langsung kepada rakyat Gaza, dan bertemu pimpinan Hamas dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.  

Pada 2014, Meutya menjadi Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR.

Kemudian, ia juga pernah didapuk asbagai Wakil Ketua Komisi 1 DPR. Pada periode ini, ia menginisiasi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta program sertifikasi wartawan. 

Pada 2019, Meutya adalah perempuan pertama yang menjadi Ketua Komisi 1 DPR RI. Ia menyelesaikan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, dan juga berperan pada perubahan UU ITE  untuk perlindungan anak di ranah digital. 

Selama memimpin sebagai Ketua Komisi I DPR RI pada 2019-2024, ia menghasilkan sebanyak 13 Undang-Undang. 

Meutya menyelesaikan S1 bidang Manufacturing Engineering dari Universitas New South Wales, Australia, dan S2 Ilmu Politik (cumlaude) dari Universitas Indonesia.

Lantas, selama tiga periode menjabat sebagai anggota DPR RI, berapa harta kekayaan yang dimiliki Meutya Hafid?

Berdasar data yang dikutip dari elhkpn.go.id, Meutya Hafid memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp18.728.216.636 atau sekitar Rp18,7 miliar.

Meutya Hafid terkahir melaporkan harta kekayaannya ke Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 22 Juli 2024 untuk laporan periodik tahun 2023.

Dari data tersebut tertera bahwa aset properti tanah dan bangunan yang dimiliki Meutya Hafid berjumlah 6 bidang tanah senilai Rp20.437.120.

Keenam bidang itu bersumber dari hasil sendiri berada di Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Sleman Yogyakarta.

Selain itu, ada juga 1 bidang tanah yang bersumber dari hasil hibah tanpa akta.

Kemudian untuk properti transportasi, Meutya Hafid memiliki satu mobil Toyoya Innova 2017 seharga Rp150.000.000, satu unit mobil Hyundai Palisade 2021 seharga Rp450.000.000 dan satu unit motor Yamaha 2017 seharga Rp25.000.000.

Total nilai kendaraan Meutya Hafid adalah Rp625.000.000

Selanjutnya, untuk harta bergerak lainnya senilai Rp198.000.000. Dalam data LHPKN 2023 itu Meutya Hafid juga mencantumkan hutangnya sebesar Rp8.600.000.000. (rpi/dpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
02:51
08:34
05:55
01:15
02:00
Viral